

Edy Basri
Sabtu pagi, 6 Desember 2025, udara di Kelurahan Wala terasa sedikit lembap. Matahari baru saja naik dari balik bukit kecil di sisi timur Maritengngae, namun cahayanya belum betul-betul panas. Saya tiba sekitar pukul setengah sembilan. Jalanan masih belum ramai, hanya terdengar suara ayam jantan dari kejauhan.
Dari sisi lain lorong, tampak beberapa sosok berseragam cokelat—para personel Sat Reskrim dan Sat Res Narkoba Polres Sidrap—berkumpul di halaman rumah seorang warga. Mereka membawa paket-paket besar yang dibungkus rapi. Di antaranya, terlihat seorang perwira yang wajahnya sudah tak asing lagi bagi masyarakat Sidrap: AKP Welfrick Krisyana Ambarita, S.T.K., S.I.K., M.H

Ia berdiri di depan mobil dinas, memantau persiapan. Tidak ada kesan birokratis. Tidak ada jarak. Bahkan ketika tiba, saya melihat ia menyapa seorang nenek yang lewat—menggendong kantong plastik kecil berisi sayur pagi—seolah menyapa kerabatnya sendiri.
Saya tidak heran. Dari dulu, Ambarita dikenal punya gaya kepemimpinan yang tegas, tapi hangat. Ia jarang bicara panjang. Tapi begitu bicara, nada suaranya seperti orang yang pernah jatuh bangun, lalu tahu bagaimana harus memperlakukan orang lain.
Hari itu bukan kegiatan besar yang penuh spanduk. Tidak ada tenda mahal. Tidak ada panggung. Tidak ada kursi berderet atau pengeras suara menggelegar.

Yang ada hanyalah langkah-langkah kaki menuju lorong-lorong sempit, menuju rumah-rumah yang catnya mulai mengelupas, menuju warga yang selama ini hanya berharap bahwa hidup mereka tetap berjalan, apa pun yang terjadi.
Semuanya dilakukan untuk memperingati HUT ke-78 Reserse Polri.
Tahun ke-78. Angka yang panjang. Bila institusi bisa berbicara, pasti ia akan bercerita tentang perjalanan puluhan ribu anggota Reserse Polri yang telah melewati masa-masa sulit—dari penyelidikan yang tak terlihat mata publik, hingga perjuangan menyingkap kejahatan.
Namun pagi itu, di Sidrap, angka 78 tidak diwujudkan dengan upacara formal. Tapi dengan kegiatan sederhana: mengunjungi warga yang perlu dibantu.
Saya selalu merasa, cara seperti ini—selalu—memiliki daya sentuh paling kuat.
Sekitar pukul 09.00, rombongan mulai bergerak. Beberapa paket bantuan digendong oleh personel. Ada pula yang menggunakan motor. Tidak ada pameran kamera. Tidak ada gaya dokumentasi berlebihan.
Camat Maritengngae, Andi Surya Praja Hadiningrat, turut hadir. Ia berdiri berdampingan dengan Kasat Reskrim, menyalami warga yang mendekat, sambil sesekali tersenyum kecil.
“Pagi, Bu. Pagi, Pak… sehat?” katanya, berbaur tanpa sekat.

Media Portal Berita Berbadan Hukum
PT WEPRO DIGITAL INDONESIA
Kemenkum HAM RI
No. AHU-0190238.AH.01.11,
Nomor Induk Berusaha: 0809240015028,
Rekening Perusahaan No: 120-003-000013438-6 (Bank Sulselbar)
Jl. Ganggawa No. 149 Tellu Limpoe, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Phone: +62 823 4898 1986
Email:
katasulsel@mail.com (Redaksi)
katasulsel@mail.com ( Marketing )
katasulsel@mail.com ( Kerjasama )


Tidak ada komentar