SoppengTren ini menunjukkan adanya disparitas biaya pembangunan antarwilayah di Sulawesi Selatan, yang kerap dipengaruhi faktor geografis, harga material, distribusi logistik, hingga dinamika pasar konstruksi.
Adapun lima daerah dengan IKK terendah pada 2025 yaitu Kabupaten Gowa (90,09 poin), Kabupaten Barru (92,19 poin), Kota Parepare (93,02 poin), Kabupaten Bantaeng (93,26 poin), dan Kabupaten Takalar (93,37 poin).
Sementara itu, lima wilayah dengan IKK tertinggi meliputi Kabupaten Luwu Timur (103,08 poin), Kabupaten Tana Toraja (101,86 poin), Kabupaten Toraja Utara (101,42 poin), Kabupaten Luwu Utara (99,98 poin), serta Kabupaten Kepulauan Selayar (99,87 poin).
Nilai tersebut merefleksikan tantangan pembangunan fisik di daerah-daerah dengan kondisi geografis ekstrem, keterbatasan jalur distribusi, atau biaya material yang jauh lebih tinggi daripada daerah lain.
Dengan capaian IKK 95,61, Kabupaten Soppeng berada pada zona yang masih kompetitif untuk pembangunan infrastruktur.
Namun naik-turunnya indeks ini menjadi indikator penting bagi pemangku kebijakan dalam menyusun strategi pembangunan, termasuk pengadaan material, efisiensi logistik, hingga optimalisasi anggaran proyek daerah.
Pemerintah diharapkan terus menjaga stabilitas biaya konstruksi agar pembangunan berjalan berkelanjutan serta mampu menarik investasi di sektor properti dan infrastruktur.
Jika Anda ingin, saya bisa menyediakan versi yang lebih panjang, versi hard news, soft news, atau dikembangkan menjadi analisis ekonomi daerah. (*)
Editor: Nur Aldin
Tidak ada komentar