Bakornas LTMI PB HMI Resmi Dilantik di Perpustakaan Nasional, Ismail Suardi Wekke: Ini Estafet Kepemimpinan Bangsa
Jakarta, katasulsel.com – Badan Koordinasi Nasional Lembaga Teknologi dan Media Informasi (Bakornas LTMI) Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) periode 2025–2027 resmi memulai masa baktinya. Pelantikan kepengurusan baru tersebut digelar secara khidmat di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (13/12/2025).
Sebanyak 48 pengurus Bakornas LTMI PB HMI dilantik, dengan latar belakang kader yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia. Mereka dihimpun dari kader HMI berlatar disiplin teknik serta kader yang memiliki minat dan konsentrasi pada pengembangan teknologi dan media informasi.
Pelantikan ini tidak hanya menandai pergantian struktur organisasi, tetapi juga menjadi penegasan arah peran mahasiswa dalam menjawab tantangan transformasi digital yang kian cepat dan kompleks. Acara tersebut turut dihadiri kader HMI dari berbagai daerah, unsur pemerintahan, serta kalangan profesional, yang menunjukkan dukungan luas terhadap peran strategis Bakornas LTMI PB HMI.
Direktur Bakornas LTMI PB HMI, Fatih Seida, dalam sambutannya menyoroti situasi global yang sarat ketidakpastian akibat dinamika geopolitik internasional dan percepatan teknologi. Menurutnya, kondisi tersebut menuntut kesiapan sumber daya manusia yang adaptif dan berdaya saing tinggi.
“Di tengah ketidakpastian global dan percepatan teknologi, kader HMI yang memiliki kompetensi di bidang teknologi harus menjadi pilar dalam membangun Indonesia ke depan,” ujar Fatih. Ia menegaskan, pelantikan ini merupakan panggilan peran bagi kader HMI sebagai kader umat dan kader bangsa untuk mengambil bagian aktif dalam pembangunan nasional.
Sorotan terhadap agenda transformasi digital juga disampaikan Anggota Komisi I DPR RI, Amelia Anggraini. Ia menilai transformasi digital bukan sekadar isu teknis, melainkan agenda strategis nasional yang menyentuh banyak sektor.
Amelia menjelaskan, kebijakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup perlindungan data dan keamanan informasi, penyiaran digital dan media sosial, ekonomi digital dan perpajakan, hingga inklusi digital serta pembangunan infrastruktur. Seluruh aspek tersebut, kata dia, berdampak langsung terhadap kedaulatan negara, kualitas demokrasi, dan keadilan sosial.
Ia menegaskan, melalui fungsi legislasi, pengawasan, dan anggaran, Komisi I DPR RI berupaya memastikan transformasi digital berjalan aman dan berpihak pada kepentingan nasional. Namun, peran tersebut membutuhkan pengawalan publik, khususnya dari kalangan mahasiswa.
“Mahasiswa tidak boleh hanya menjadi pengguna teknologi. Mereka harus tampil sebagai policy watcher, policy translator, co-creator inovasi, sekaligus penjaga etika dan keadilan sosial di era digital,” kata Amelia. Ia pun mendorong kolaborasi konkret antara parlemen dan organisasi mahasiswa melalui forum konsultasi kebijakan digital, program fellowship, serta kolaborasi riset.
Pelantikan Bakornas LTMI PB HMI ini turut mendapat apresiasi dari praktisi teknologi pendidikan sekaligus alumni HMI, Ismail Suardi Wekke. Ia menyampaikan ucapan selamat dan harapan agar kepengurusan baru mampu melanjutkan estafet kepemimpinan organisasi.
“Ini adalah langkah awal, semoga menjadi kelanjutan estafet kepemimpinan organisasi,” ujar Ismail.
Distinguished Professor North Bangkok University, Thailand, itu menegaskan bahwa HMI merupakan aset bangsa. Menurutnya, keterlibatan aktif kader dalam HMI sejatinya adalah bagian dari kontribusi nyata dalam pembangunan nasional.
“Beraktivitas di HMI berarti mengambil bagian dalam partisipasi membangun bangsa,” pungkas Ismail.
Dengan kepengurusan baru ini, Bakornas LTMI PB HMI periode 2025–2027 diharapkan mampu menghadirkan program-program teknologi yang inovatif, relevan dengan kebutuhan masyarakat, serta selaras dengan arah pembangunan nasional di era digital.(edy)
Pos Terkait
Trending Post
Tidak ada komentar