
Sidrap, Katasulsel.com – Di Kelurahan Tanrutedong, Kecamatan Dua Pitue, Kabupaten Sidrap, urusan mencegah banjir tidak menunggu sirene bencana berbunyi. Rabu (17/12/2025), Babinsa Tanrutedong Koramil 05/Dua Pitue, Serma Afzalul Rahman, memilih turun langsung ke “urat nadi kampung”: drainase lingkungan.
Bersama puluhan warga, Serma Afzalul Rahman memimpin karya bakti pembersihan saluran air yang selama ini dipenuhi lumpur, sampah rumah tangga, dan rumput liar. Drainase yang tersumbat dinilai bukan sekadar persoalan teknis, tetapi ancaman nyata bagi kesehatan lingkungan dan kenyamanan hidup warga, terutama di tengah intensitas hujan yang kian tak menentu.
Aksi ini menjadikan parit-parit kampung sebagai ruang kolaborasi. Cangkul, sekop, dan tangan-tangan warga bekerja berdampingan dengan aparat teritorial, membuktikan bahwa pencegahan bencana paling efektif sering kali dimulai dari kerja sunyi dan kesadaran kolektif.
“Drainase yang bersih berarti air mengalir, lingkungan sehat, dan warga tenang,” ujar Serma Afzalul Rahman. Menurutnya, karya bakti bukan hanya soal membersihkan saluran air, tetapi juga merawat semangat kebersamaan yang menjadi fondasi ketahanan wilayah. “Di sinilah kemanunggalan TNI dan rakyat benar-benar terasa,” tambahnya.
Warga Tanrutedong menyambut kegiatan tersebut dengan antusias. Mereka menilai kehadiran Babinsa bukan sebatas pengawasan wilayah, melainkan penggerak kesadaran lingkungan. Harapannya, kegiatan serupa dapat dilakukan secara berkala agar drainase tetap terawat dan risiko banjir dapat ditekan sejak dini.
Karya bakti berakhir pada siang hari dengan hasil nyata: saluran air kembali bersih dan aliran mengalir lancar. Lebih dari itu, tersisa pesan kuat bahwa menjaga kampung dari ancaman banjir bukan hanya tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama—yang dimulai dari parit, gotong royong, dan kepedulian.(*)
Tidak ada komentar