Edy BasriKetergantungan pada rilis, jika dibiarkan, perlahan akan membunuh daya jurnalistik. Reporter kehilangan rasa lapar. Redaksi kehilangan ketajaman. Media kehilangan fungsi kontrolnya. Publik pun akhirnya kehilangan satu hal paling penting: kepercayaan.
Maka jika suatu hari rilis Anda tidak tayang, atau tayang dengan wajah yang berbeda dari naskah aslinya, jangan buru-buru tersinggung. Bisa jadi itu bukan tanda permusuhan. Bisa jadi itu tanda bahwa redaksi masih bekerja sebagai jurnalis.
Sekali lagi, dan ini penting untuk diulang, bukan untuk menyalahkan siapa pun, tetapi untuk mengingatkan diri sendiri dan profesi ini: rilis bukan produk jurnalistik.
Produk jurnalistik lahir dari proses.
Dari verifikasi.
Dari keberimbangan.
Dari keberanian keluar dari zona nyaman.
Dan selama jurnalis masih mau gelisah, masih mau bertanya, dan masih mau menjaga jarak dari kepentingan yang dibungkus rapi dalam format rilis—selama itu pula jurnalisme masih layak dipercaya. (*)
Tidak ada komentar