Wanita Hebat dari Enrekang, Namanya Sulfianingsih (Bagian-1)Kadang dari jalan berlumpur.
Saya yakin satu hal.
Setelah acara selesai, Sulfianingsih akan kembali menjadi dirinya yang lama.
Tidak berubah.
Ia akan pulang ke Enrekang. Menyimpan piagam. Lalu menunggu kabar berikutnya—bukan kabar undangan, tapi kabar siapa yang membutuhkan bantuan.
Dan ketika kabar itu datang, ia akan berangkat lagi.
Tanpa tepuk tangan.
Tanpa panggung.
Tanpa kamera…
(bersambung ke bagian-2)
Tidak ada komentar