Jumat, 26 Des 2025

Sengkang—Wajo Tidak Pernah Terburu-Buru, Ia Menenun

Katasulsel.com
26 Des 2025 18:06
Feature 0 138
4 menit membaca

Itulah sebabnya kain sutra Sengkang tidak sekadar indah. Ia komunikatif. Ia bicara tentang siapa yang mengenakannya, dalam peristiwa apa, dan pada posisi sosial yang bagaimana.

Sutra di Wajo tidak pernah berdiri sendiri. Ia hadir dalam ritus hidup. Dalam pernikahan. Dalam upacara adat. Dalam penghormatan. Bahkan dalam kematian.

Ada kain yang disimpan puluhan tahun. Tidak dijual. Tidak dipamerkan. Hanya dikeluarkan pada momen tertentu. Seperti pusaka. Karena memang itulah fungsinya.

Teknologi masuk. Pasar berubah. Kain sintetis membanjiri etalase. Harga benang naik. Anak muda mulai melirik pekerjaan lain.

Banner Promosi WiFi

Namun Sengkang tidak runtuh.

Ia beradaptasi. Tanpa menyerah.

Alat modern dipakai untuk membantu, bukan menggantikan. Gedongan tetap hidup. Penenun tetap menenun. Murbei tetap ditanam. Sabbe tetap diturunkan sebagai identitas.

Sore hari, ketika matahari turun dan bunyi alat tenun pelan-pelan berhenti, saya paham satu hal:
di kota ini, kesabaran masih punya rumah.

Selama sabbe masih ditenun,
selama cerita masih diwariskan,
Sengkang tidak akan pernah selesai.

Ia akan terus ditenun. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Media Portal Berita Berbadan Hukum

PT WEPRO DIGITAL INDONESIA
Kemenkum HAM RI
No. AHU-0190238.AH.01.11,

Nomor Induk Berusaha: 0809240015028,
Rekening Perusahaan No: 120-003-000013438-6 (Bank Sulselbar)

Jl. Ganggawa No. 149 Tellu Limpoe, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Phone: +62 823 4898 1986

Email:
katasulsel@mail.com (Redaksi)
katasulsel@mail.com ( Marketing )
katasulsel@mail.com ( Kerjasama )