Sidrap — Tuberkulosis (TBC) atau TB adalah penyakit menular akibat infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis

Bakteri ini, sebagian besar menyerang organ paru-paru, namun dapat juga menyerang organ lain seperti kelenjar getah bening (KGB), tulang, selaput otak (meningens), ginjal, saluran kencing dan peritoneum.

Dengan demikian, TBC dapat dianggap penyakit yang berbahaya bagi manusia sehingga perlu upaya dalam mencegah dan mengobati warga yang mengidap penyakit tersebut.

Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi salah satu daerah yang tingkat prevalensi TBC nya cukup tinggi.

Bila merunut data pada aplikasi SITB, terdapat sebanyak 6.805 warg diduga mengalami penyakit TBC di Bumi Nene Mallomo itu pada tahun 2022.

Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB (Dinkes Dalduk KB) Sidrap, Dr Ishak Kenre., SKM.,MKes saat diwawancarai di ruang kerjanya, Jumat, 27 Januari 2023 membenarkan data SITB tahun 2022 tersebut.

Dr Ishak menjelaskan bahwa SITB adalah sebuah aplikasi atau software singkatan dari Sistem Informasi TB (SITB).

“Jadi, SITB ini adalah aplikasi yang digunakan oleh semua pemangku kepentingan mulai dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Puskesmas, Rumah Sakit, Dokter Praktek Mandiri, Klinik, Laboratorium, Instalasi Farmasi,dll), Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota/Provinsi dan Kementrian Kesehatan, untuk melakukan pencatatan dan pelaporan kasus TB Sensitif, TB Resistan Obat, laboratorium dan logistik dalam satu platform yang terintegrasi,” ujar Dr Ishak.

Menurutnya, meskipun terduga TBC di Sidrap pada 2022 jumlahnya mencapai 6.805 kasus, namun, kata dia, ada sebanyak 664 kasus yang berhasil disembuhkan.

Selain upaya penyembuhan dilakukan terhadap pengidap, kata Dr Ishak, pihaknya juga selama ini senantiasa mengoptimalkan sistem pencegahan agar masyarakat terhindar dari paparan bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Pencegahan TBC

Sebenarnya, lanjut Dr Ishak, tidak ada cara khusus yang bisa dilakukan bagi orang sehat untuk mencegah atau menghindari penularan penyakit TB paru ini.

Mengapa? sebab keberadaan bakteri TBC yang menyebar melalui udara sangat sulit untuk dideteksi secara langsung.

Itu sebabnya, kata dia, sangat diimbau kepada orang yang sehat (belum terinfeksi sama sekali) gar sebisa mungkin menghindari/membatasi kontak dekat dengan penderita TBC.

Apabila harus terpaksa tinggal satu atap, sehingga harus berinteraksi setiap hari dengan penderita atau bahkan perlu merawatnya, imbau Dr Ishak, maka penting menggunakan alat pelindung diri seperti masker dan menerapkan pola hidup bersih sehat.

Lain dari itu, dianjurkan rajin mencuci tangan, menjaga kebersihan rumah dan tempat tinggal merupakan upaya pencegahan yang bisa dilakukan untuk orang sehat dalam pencegahan TBC.

Upaya pencegahan ini sebaiknya juga dibarengi dengan menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh, terutama untuk orang berusia lanjut yang rentan terkena penyakit infeksi.

Sementara untuk cara mencegah penyakit TBC pada anak dan bayi, imunisasi sejak dini perlu dilakukan. Saat ini, vaksin yang efektif melindungi tubuh dari serangan infeksi bakteri TBC adalah vaksin BCG.

Anda juga perlu memeriksakan diri ke dokter jika melakukan kontak dengan pasien TB aktif guna memastikan apakah Anda tertular atau tidak.(*)

Dapatkan berita terbaru di Katasulsel.com