
Sidrap, katasulsel.com – Aroma kebersamaan menguar di kediaman pribadi Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif, di Lotang Salo, Rappang, Minggu sore, 23 Maret 2025.
Acara buka puasa bersama jajaran pejabat Pemkab Sidrap dan masyarakat ini, terasa lebih dari sekadar tradisi Ramadan. Momen ini menjadi simbol awal perjalanan kepemimpinan baru Sidrap pasca Pilkada 2024.
Hadir dalam acara tersebut, Bupati Syaharuddin Alrif, Wakil Bupati Nurkanaah, Ketua DPRD beserta anggota DPRD, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), hingga tamu undangan lainnya.
Senyum dan sapa hangat mewarnai pertemuan ini, mencerminkan semangat kebersamaan yang kental di antara mereka.
Dalam sambutannya, Syaharuddin terlihat penuh rasa syukur.

Ia berbicara dengan nada yang tenang namun tegas, menyampaikan betapa spesialnya momen ini baginya.
“Ini adalah buka puasa pertama saya disini sebagai Bupati Sidrap. Sebuah perjalanan yang tidak pernah saya rencanakan, tetapi Allah telah menulisnya di Lauhul Mahfudz,” ucapnya dengan mata berbinar.
Sebagai pemimpin baru, Syaharuddin menegaskan komitmennya untuk terus bekerja demi masyarakat.

Dari 14 program yang telah ia rancang bersama timnya, 10 di antaranya sudah mulai berjalan dan manfaatnya perlahan dirasakan.
“Kami tidak ingin hanya sekadar menjanjikan. Kami ingin memastikan bahwa setiap langkah kami berdampak nyata bagi masyarakat Sidrap,” tambahnya sambil menatap para tamu yang hadir.
Syaharuddin juga menekankan bahwa dirinya tetaplah sosok yang sama seperti sebelumnya.
“Saya tidak pernah berubah. Saya tetap Syaharuddin Aktif yang dulu. Yang berubah hanyalah tanggung jawab saya yang kini lebih besar, dan itu artinya makin banyak manfaat yang bisa saya berikan,” katanya dengan senyum kecil yang tulus.
Di sisi lain, Wakil Bupati Nurkanaah turut menyampaikan pesan mendalam. Ia mengakui bahwa posisi mereka saat ini adalah amanah dari masyarakat Sidrap.
“Kami ada di sini karena masyarakat memilih kami. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk bekerja sepenuh hati,” ujarnya dengan nada penuh semangat.
Nurkanaah juga mengajak masyarakat untuk mendukung program-program pemerintah dengan langkah sederhana namun bermakna, seperti menjaga kebersihan lingkungan.
“Hal kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan, termasuk di Jembatan Rappang, bisa menjadi awal dari perubahan besar,” tuturnya sambil tersenyum kepada hadirin.
Acara buka puasa ini tak hanya sekadar ajang silaturahmi antara pemerintah daerah dan masyarakat.
Ia menjadi metafora perjalanan baru Sidrap—sebuah perahu besar yang berlayar menuju tujuan bersama dengan semangat gotong royong sebagai dayungnya.
Saat azan maghrib berkumandang, suasana khidmat menyelimuti seluruh tamu undangan.
Hidangan sederhana namun penuh makna tersaji di meja-meja panjang. Kebersamaan dan harapan untuk Sidrap yang lebih baik terasa nyata di setiap suap makanan yang dinikmati bersama.
Malam itu, Lotang Salo bukan hanya menjadi tempat berbuka puasa, tetapi juga saksi bisu dimulainya babak baru bagi Kabupaten Sidrap—babak penuh harapan, kerja keras, dan mimpi besar untuk menjadi kabupaten terbaik di Indonesia.(*)
Tinggalkan Balasan