
Foto Ilustrasi
Konawe, katasulsel.com — Kabupaten Konawe kembali dihebohkan dengan dugaan kasus mengungkap yang melibatkan seorang Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Cina di kawasan industri pertambangan PT Obsidian Stainless Steel (OSS).
Korban, seorang pekerja lokal yang bertugas sebagai kasir kantin di perusahaan tersebut, diduga mengalami tindakan tidak senonoh dari salah satu TKA.
Dugaan ini dipublikasikan ke publik setelah beredarnya rekaman suara yang penuh emosi dari orang tua korban, tersebar luas melalui berbagai platform percakapan sejak Minggu (27/4).
Dalam rekaman itu, sang ibu mengungkapkan kondisi putrinya dengan suara bergetar.
“Anak saya dilecehkan. Area payudara anak saya memar karena diremas,” ucapnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban mengalami luka memar dan rasa sakit serius akibat dugaan tindakan tersebut.
Kasus ini secara langsung memicu kemarahan masyarakat dan desakan agar aparat penegak hukum bertindak tegas. Menyikapi situasi tersebut, pihak kepolisian bergerak cepat.
“Pelaku telah kami amankan. Saat ini, perwakilan pelaku dan korban tengah menjajaki upaya mediasi,” kata Kanit Reskrim Polsek Bondoala, AIPTU Hendra, mewakili Kapolsek Bondoala IPTU Payapo, Senin (28/4).
Meskipun proses mediasi sedang berlangsung, kepolisian menyatakan bahwa hak-hak korban tetap menjadi prioritas utama. Penanganan perkara ini akan mengedepankan prinsip due process of law untuk memastikan keadilan ditegakkan tanpa tekanan.
Gelombang reaksi keras dari masyarakat pun tidak terhindarkan. Berbagai kalangan mendesak perusahaan dan aparat penegak hukum untuk menindak tegas setiap perilaku amoral di lingkungan kerja. Sebab, tempat kerja idealnya menjadi zona aman untuk seluruh kbagi seluruh karyawan, tanpa diskriminasi berdasarkan kewarganegaraan atau status sosial.
Kasus ini membuka kembali urgensi untuk memperketat pengawasan terhadap praktik perlindungan hak-hak pekerja, khususnya dalam lingkungan kerja multinasional yang rentan terhadap ketimpangan hubungan kuasa.(*)
Tinggalkan Balasan