10 Tren Baru di Indonesia Tahun 2025
Tahun 2025 membawa berbagai perubahan signifikan dalam gaya hidup, teknologi, hingga kebiasaan masyarakat Indonesia. Selain perubahaan regime pemerintahaan dari Presiden Jokowi ke Presiden Prabowo, dunia digital juga di goncang oleh Artifical Intelligence. Inovasi digital, peningkatan kebutuhan hiburan, hingga perubahan ekonomi mikro telah memicu lahirnya sejumlah tren unik yang patut dicermati. Selain itu, ancaman tarif dari Presiden Trump yang selalu ada dan tidak dapat diprediksi membuat tahun 2025 sangat seru. Berikut adalah 10 tren baru yang tengah berkembang di Indonesia tahun ini.
1. Kecerdasan Buatan (AI) Menjadi Asisten Pribadi
Penggunaan AI tak lagi terbatas pada industri besar sejak OpenAi mengenalkan ChatGPT pada tanggal 30 November 2022. Kini, masyarakat Indonesia mulai memanfaatkan AI untuk aktivitas sehari-hari—dari mengelola jadwal, menyusun rencana keuangan pribadi, hingga sebagai asisten belajar anak. Aplikasi berbasis AI seperti ChatGPT, Notion AI, dan AI voice assistant semakin populer, terutama di kalangan milenial dan Gen Z.
2. Situs Togel Pools: Naiknya Popularitas Permainan Berbasis Prediksi
Salah satu tren yang mencuri perhatian di tahun 2025 adalah meningkatnya trafik ke situs togel pools, baik yang bersifat resmi di luar negeri seperti Kamboja, Thailand, Hongkong maupun situs komunitas dalam negeri. Di tengah budaya digital dan keinginan masyarakat untuk mencoba peruntungan secara daring, situs-situs ini menjadi tempat populer untuk hiburan berbasis angka dan prediksi.
Meski masih menjadi kontroversi di Indonesia, banyak masyarakat yang mengakses situs togel pools terpercaya sebagai sarana hiburan alternatif, terutama dengan tampilan yang lebih modern, statistik interaktif, dan fitur komunitas yang membuat permainan terasa lebih sosial.
Penting untuk diingat bahwa aktivitas ini diatur secara ketat oleh hukum di Indonesia, sehingga pengguna diimbau untuk bijak dan sadar akan risiko hukum dan finansial.
3. Belanja Langsung via Livestream (Live Commerce)

Live commerce atau belanja sambil menonton siaran langsung kini makin populer. Platform seperti TikTok Shop, Shopee Live, dan Instagram Live Shopping digunakan oleh penjual untuk berinteraksi langsung dengan pembeli, menampilkan produk secara real-time, dan memberikan diskon eksklusif saat siaran berlangsung. Ini menjadikan pengalaman belanja lebih menarik dan personal.
4. Urban Farming dan Self-Sustain Living
Kesadaran akan pentingnya ketahanan pangan dan pola hidup sehat memunculkan tren urban farming. Masyarakat kota mulai menanam sayuran sendiri di rumah, menggunakan pot, hidroponik, bahkan sistem vertical garden. Ini didorong oleh keinginan untuk hidup lebih berkelanjutan dan hemat biaya rumah tangga. Meskipun merupakan industri dengan potensi besar, terdapat banyak penipuan, contohnya kasus eFishery.
5. Ekonomi Kreator Lokal Mendominasi Platform Digital
Konten buatan kreator lokal makin mendominasi YouTube, TikTok, dan podcast di Spotify. Topik yang diangkat makin beragam—dari horor lokal, cerita sejarah, hingga edukasi keuangan dalam bahasa yang mudah dicerna. Pendapatan dari iklan, donasi, hingga penjualan merchandise membuat banyak anak muda memilih jalur ini sebagai karier utama.
6. Travel Mikro dan Wisata Sunyi
Alih-alih ke destinasi wisata populer, masyarakat kini lebih memilih tempat tersembunyi atau wisata sunyi untuk menghindari keramaian. Konsep “micro travel” ini banyak diminati karena lebih hemat, dekat dengan alam, dan mendukung ekonomi lokal. Wilayah seperti Tana Toraja, Belitung Timur, dan pesisir Sumba makin dilirik sebagai tujuan eksklusif.
7. Gaya Hidup Cashless dan Dompet Digital Serba Bisa
Dompet digital seperti DANA, OVO, dan GoPay tidak hanya untuk pembayaran. Tahun 2025, fitur-fitur seperti investasi, asuransi mikro, hingga pinjaman instan makin diandalkan. Bahkan beberapa UMKM tidak lagi menerima uang tunai, mempercepat peralihan ke ekonomi cashless. QRIS, yang belakangan ini menarik perhatian dari Amerika Serikat, juga dengan cepat meningkat dalam popularitasnya.
8. Edukasi Online Berbasis Komunitas
Kelas daring kini hadir dengan pendekatan komunitas—belajar sambil berdiskusi dalam grup kecil di WhatsApp, Telegram, atau Discord. Ini menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif, terutama dalam bidang keterampilan seperti copywriting, design, dan bisnis digital. Platform seperti Skill Academy, MauBelajarApa, dan RevoU mengalami lonjakan pengguna.
9. Kesadaran Mental Health di Kalangan Gen Z
Gen Z di Indonesia semakin terbuka dalam membicarakan isu kesehatan mental. Konsultasi psikolog online, aplikasi mindfulness, hingga akun media sosial yang membahas mental health dengan santai tapi informatif, seperti @relateable.id atau @kalmsoul, makin banyak diikuti. Ruang curhat digital dan peer support group juga menjadi ruang aman untuk berbagi cerita.
10. Naiknya Minat Terhadap Teknologi Web3 dan NFT Lokal
Walaupun sempat redup, tren Web3 kembali naik dengan pendekatan yang lebih matang dan realistis. Kini banyak kreator lokal yang merilis NFT dengan nilai budaya, seperti seni tradisional, motif batik, atau cerita rakyat digital. Selain itu, teknologi blockchain digunakan untuk mendukung transparansi dalam penggalangan dana sosial. Pemenritahan Donald Trump sangat focus kepada bidang crypto dan Amerika serikat juga uda mempunyai strategic reserve crypto.
Penutup
Tren di Indonesia tahun 2025 mencerminkan dinamika masyarakat yang adaptif, kreatif, dan semakin digital. Untuk mencapai target Generasi Emas Indonesia, seluruh pemerintahan dan took di Indonesia perlu kerja sama demi satu visi ini. Dari tren hiburan seperti situs togel pools, hingga transformasi gaya hidup berbasis teknologi dan keberlanjutan, semua menunjukkan bahwa Indonesia sedang bergerak ke arah yang unik dan beragam. Yang terpenting adalah masyarakat tetap bijak dalam memilih tren yang diikuti—mendukung inovasi, tanpa melupakan nilai dan aturan yang berlaku.
📢 Ikuti Katasulsel.com di WhatsApp!
Dapatkan berita terpercaya dan update setiap hari langsung di ponsel Anda.
👉 Klik di sini & tekan Ikuti