Portal berita terpercaya yang mengulas Indonesia dari jantung Sulawesi Selatan. Aktual, tajam, dan penuh makna.
Kepsek di Sidrap Ini Bantah Arogan: Soal Proyek DAK Itu Tanggung Jawab Kontraktor
Sidrap,katasulsel.com — Kepala Sekolah SMPN 2 Pitu Riase, Arbuh, memberikan klarifikasi atas sejumlah pemberitaan yang menyudutkan dirinya terkait proyek renovasi gedung sekolah yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024.
Dalam pernyataannya pada Rabu, 2 Juli 2025, Arbuh menegaskan bahwa dirinya tidak bersikap arogan maupun menutup-nutupi informasi. Ia hanya menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan batas kewenangannya sebagai kepala sekolah.
“Menanggapi berita yang beredar, saya bukan arogan atau tidak transparan. Tapi memang bukan kewenangan saya untuk menjawab hal itu,” ujar Arbuh.
Ia menjelaskan, dana DAK merupakan alokasi anggaran dari APBN yang sepenuhnya dikelola oleh pemerintah daerah dan pihak pelaksana teknis proyek, dalam hal ini kontraktor. Sekolah, menurutnya, tidak dilibatkan secara langsung dalam proses pengelolaan maupun pengawasan anggaran tersebut.
“Selama ini, sekolah tidak pernah dilibatkan dalam pengelolaan maupun pengawasan anggaran renovasi,” tegasnya.
Terkait pemanggilan klarifikasi oleh aparat kepolisian, Arbuh menyampaikan bahwa ia telah memenuhi undangan tersebut dan memberikan keterangan sesuai fakta yang diketahuinya di lapangan.
“Saya hadir sebagai bentuk tanggung jawab. Bukan karena saya terlibat dalam teknis pelaksanaan proyek,” katanya.
Lebih lanjut, Arbuh menyayangkan munculnya tudingan yang menyebut dirinya bersikap arogan ketika dimintai penjelasan oleh publik maupun media. Menurutnya, label tersebut tidak berdasar dan berpotensi merusak reputasi pribadi serta institusi yang ia pimpin.
“Konotasi ‘arogan’ itu menyerang pribadi seseorang. Padahal saya hanya tidak menjawab hal-hal yang bukan menjadi tupoksi saya,” tandasnya.
Ia menutup klarifikasinya dengan menekankan bahwa seluruh pertanyaan terkait teknis pelaksanaan proyek seharusnya ditujukan kepada instansi yang berwenang, bukan kepada pihak sekolah.
“Bukan saya menolak menjawab. Tapi memang itu bukan ranah saya,” tutup Arbuh. (omti)
