PSI Tancap Gas di Sulsel: Gandi Rusdi, Anak Politisi Senior, Langsung Didapuk Jadi Ketua
Oplus_0Makassar, Katasulsel.com — Politik Sulawesi Selatan bersiap menyambut warna baru. Dalam peta kekuatan yang selama ini dikuasai oleh poros-poros tua, kini muncul satu nama muda yang menyita perhatian: Muammar Ferirae Gandi Rusdi.
Putra sulung dari dua tokoh berpengaruh—Rusdi Masse, Ketua DPW NasDem Sulsel yang juga Anggota DPR RI, dan Fatmawati Rusdi, Wakil Gubernur Sulsel—resmi menakhodai DPW PSI Sulsel.
Langkah ini menandai bukan hanya regenerasi dalam tubuh PSI, tetapi juga upaya serius partai ini untuk mengakar kuat di tanah Sulawesi Selatan. Penunjukan Gandi sebagai Ketua PSI Sulsel bukan kebetulan administratif.
Ini adalah pesan politik yang tegas: PSI siap tumbuh besar di Sulsel, dan mereka memilih bertaruh pada tokoh muda yang membawa dua kekuatan sekaligus—darah kepemimpinan dan jaringan politik yang sudah matang sejak rumah.
Nama Gandi Rusdi memang belum lama bergaung di panggung politik. Namun, justru di sanalah letak kekuatannya: ia belum lekat dengan citra usang. Ia datang dengan wajah segar, generasi baru yang tumbuh di era digital, dan mengerti denyut kaum muda—ceruk yang selama ini menjadi basis ideologis PSI.
Tapi Gandi tak datang dengan tangan kosong. Ia membawa pengaruh struktural dari dua pusat kekuatan politik yang solid: NasDem dan Pemerintah Provinsi. Kombinasi ini menciptakan efek ganda—magnet elektoral dan akses administratif. Sesuatu yang selama ini belum mampu dimiliki PSI di Sulsel.
Dengan penunjukannya yang telah resmi tercatat melalui SK Nomor 139/SK/DPP/2025, Gandi memimpin struktur yang solid dengan 24 pengurus dan partisipasi perempuan sebesar 17,39 persen.
Ia didampingi tokoh-tokoh muda lainnya seperti Maqbul Halim sebagai sekretaris dan Anwar Ladambu sebagai bendahara. Sebuah tim yang disiapkan untuk lari, bukan sekadar berjalan.
Sulawesi Selatan selama ini dikenal sebagai salah satu medan politik paling kompetitif di Indonesia timur. Dinamika elite yang padat, kultur patronase yang kuat, dan konstelasi elektoral yang rumit menjadikan daerah ini sulit dimasuki oleh partai-partai baru.
Namun dengan kehadiran Gandi, PSI seakan menemukan kunci untuk membuka pintu-pintu yang sebelumnya terkunci rapat.
Jika PSI sebelumnya hanya terdengar di ruang-ruang aktivisme dan media sosial, kini mereka punya peluang untuk menyentuh lapisan bawah, desa-desa, komunitas lokal, dan jejaring keluarga besar politik Bugis-Makassar. Dan untuk itu, Gandi adalah pintu masuk yang relevan secara sosial, dan strategis secara politik.
Publik mungkin masih mencibir: “anak siapa?” Tapi dalam politik, setiap generasi membutuhkan satu nama baru yang siap mendobrak tatanan lama. Di Sulawesi Selatan, nama itu bisa jadi Muammar Ferirae Gandi Rusdi.
Jika ia mampu menjembatani idealisme PSI dengan realitas politik lokal, dan menjawab ekspektasi publik muda dengan kerja nyata, PSI tak hanya akan tumbuh di Sulsel. Ia bisa meledak.
Dan pada saat itu, publik akan mengingat: semua ini dimulai dari satu langkah berani—memberi tongkat estafet kepada darah muda.(*)
Editor: Harianto
Pos Terkait
Trending Post
Tidak ada komentar