Kamis, 21 Agu 2025
Tonton KAT TV

Sidrap Jadi Role Model Eliminasi Penyakit Tropis di Indonesia

Katasulsel.com
20 Agu 2025 16:16
3 menit membaca

Jakarta, katasulsel.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, menyerahkan sertifikat eliminasi kusta, filariasis, dan frambusia kepada sejumlah daerah di Indonesia, Rabu (20/8/2025).

Acara yang berlangsung secara hybrid melalui Zoom Meeting, dipimpin Wakil Menteri Kesehatan RI Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D., yang secara resmi menyerahkan sertifikat eliminasi kepada perwakilan daerah.

Momen ini menjadi istimewa bagi Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan. Sidrap menjadi satu-satunya daerah di Sulsel yang menerima sertifikat eliminasi filariasis limfatik (lymphatic filariasis) pada tahun ini, menempatkannya sejajar dengan tujuh kabupaten/kota lain di Indonesia yang berhasil keluar dari status endemis (endemicity).

Sertifikat diterima oleh Sekretaris Daerah Sidrap, Andi Rahmat Saleh, mewakili Bupati H. Syaharuddin Alrif. Ia hadir bersama Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sidrap, Dr. Ishak Kenre.

Meski tak sempat hadir karena agenda pemerintahan lain yang mendesak, Bupati Syaharuddin menyampaikan rasa bangganya.

“Ini bukanlah hasil kerja singkat, melainkan buah dari perjalanan panjang yang melibatkan semua elemen masyarakat. Saya mengucapkan terima kasih kepada tenaga kesehatan, aparat desa, tokoh masyarakat, dan warga Sidrap yang dengan penuh kesadaran mengikuti program pencegahan. Sertifikat ini saya persembahkan untuk seluruh masyarakat Sidrap,” ujarnya.

Eliminasi filariasis, penyakit parasitik kronis yang disebabkan oleh cacing Wuchereria bancrofti dan ditularkan melalui vektor nyamuk, bukan sekadar penghargaan simbolis.

Ia adalah hasil dari maraton panjang kesehatan publik dengan pendekatan mass drug administration (MDA), surveillance epidemiology, serta morbidity management and disability prevention (MMDP) yang dijalankan secara konsisten.

Dr. Ishak Kenre menuturkan, capaian ini lahir dari praktik berbasis bukti (evidence-based practice). “Butuh proses panjang melaksanakan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM), surveilans epidemiologi berlapis, serta edukasi kesehatan berkelanjutan untuk mencapai titik ini,” ungkapnya.

Sejak 2018, Sidrap menjalankan Pre-Transmission Assessment Survey (Pre-TAS) untuk memetakan residu transmisi filariasis. Uji lapangan berlanjut dengan tiga kali Transmission Assessment Survey (TAS)—TAS-1 (2018), TAS-2 (2021), dan TAS-3 (2024).

Protokol ini, yang diakui Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization), memastikan rantai penularan parasit limfatik benar-benar terputus.

“Hasilnya konsisten: nihil kasus positif pada uji antigenemia. Itu artinya transmisi filariasis di Sidrap sudah berhenti total,” tegas Dr. Ishak.

Bersambung…

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Media Portal Berita Berbadan Hukum

PT WEPRO DIGITAL INDONESIA
Kemenkum HAM RI
No. AHU-0190238.AH.01.11,

Nomor Induk Berusaha: 0809240015028,
Rekening Perusahaan No: 120-003-000013438-6 (Bank Sulselbar)

Jl. Ganggawa No. 149 Tellu Limpoe, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Phone: +62 823 4898 1986

Email:
katasulsel@mail.com (Redaksi)
katasulsel@mail.com ( Marketing )
katasulsel@mail.com ( Kerjasama )