Jakarta, Katasulsel.com – Perhelatan akademis 7th International Conference on Biospheric Harmony (ICOBAR) 2025 kembali menjadi sorotan dunia pendidikan tinggi. Diselenggarakan oleh BINUS University di Kampus Alam Sutra, Tangerang, Sabtu dan Minggu (23–24 Agustus 2025), forum ini menghadirkan para peneliti, praktisi, hingga mahasiswa lintas negara untuk bertemu, berdiskusi, sekaligus belajar bersama dalam suasana kolaboratif.
Sejak hari pertama, peserta disuguhkan sesi ilmiah dari fakultas-fakultas unggulan BINUS, termasuk Komunikasi, Ekonomi dan Bisnis, serta School of Computer Science. Beragam panel, presentasi, dan lokakarya mengajak peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga menelusuri praktik nyata dan tantangan industri masa kini.
Salah satu diskusi utama bertajuk “Transformasi Digital dan Etika Bisnis di Era 5.0” mengupas bagaimana teknologi menggeser model bisnis sekaligus memunculkan dilema etis. Para akademisi menekankan pentingnya membangun kerangka kerja etis yang mampu menyeimbangkan inovasi dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Suasana interaktif terlihat jelas ketika mahasiswa, akademisi, dan praktisi berdialog langsung. Diskusi ini bukan sekadar forum transfer pengetahuan, melainkan proses pembelajaran kolektif yang melibatkan semua pihak. Inilah semangat yang sejak awal ingin ditonjolkan ICOBAR: belajar bersama, tumbuh bersama.
Di sela-sela agenda, The Academia Papua, Ismail Suardi Wekke, yang juga tergabung dalam Scientific Committee ICOBAR 2025, menegaskan nilai penting forum semacam ini. Menurutnya, ICOBAR bukan sekadar ajang presentasi hasil riset, melainkan ruang untuk bertukar ide lintas disiplin dan lintas institusi.
“Kesempatan belajar bersama di ICOBAR mempertemukan berbagai perspektif. Inilah modal berharga untuk menjawab tantangan global yang kian kompleks,” ujarnya.
Pernyataan itu sejalan dengan pengalaman peserta internasional. Ananya Srisakul, mahasiswa pascasarjana asal Thailand, mengungkapkan bahwa materi di BINUS tidak hanya bersifat konseptual, tetapi juga praktis. Ia bahkan berencana menjalin jejaring lebih lanjut dengan peneliti-peneliti yang ditemuinya di konferensi ini.
Selain diskusi, lokakarya praktis bertema “Strategi Pemasaran Digital Berbasis Data” dan “Inovasi Bisnis Berkelanjutan” memberi ruang bagi peserta untuk mempraktikkan langsung analisis data, menyusun strategi, hingga menciptakan prototipe solusi bisnis. Dengan demikian, proses belajar bukan hanya berlangsung di ruang teori, tetapi juga di arena nyata.
Lebih jauh, partisipasi BINUS dalam ICOBAR 2025 mencerminkan komitmen universitas ini untuk terus memperkuat ekosistem akademis yang terbuka dan kolaboratif di tingkat global. BINUS menempatkan dirinya tidak hanya sebagai penyelenggara, tetapi juga sebagai fasilitator pertemuan intelektual yang mendorong lahirnya jejaring riset jangka panjang.
Di akhir sesi pembukaan, Ismail Suardi Wekke menyampaikan apresiasi atas kesempatan yang diberikan BINUS. Ia berharap, forum internasional semacam ICOBAR dapat terus diperluas agar kolaborasi lintas negara semakin mengakar.
Dengan semangat berbagi dan belajar bersama, ICOBAR 2025 tak hanya menjadi panggung akademik, tetapi juga titik temu ide-ide besar yang mampu menggerakkan arah masa depan riset, inovasi, dan pendidikan di Asia Tenggara.(*)
Media Portal Berita Berbadan Hukum
PT WEPRO DIGITAL INDONESIA
Kemenkum HAM RI
No. AHU-0190238.AH.01.11,
Nomor Induk Berusaha: 0809240015028,
Rekening Perusahaan No: 120-003-000013438-6 (Bank Sulselbar)
Jl. Ganggawa No. 149 Tellu Limpoe, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Phone: +62 823 4898 1986
Email:
katasulsel@mail.com (Redaksi)
katasulsel@mail.com ( Marketing )
katasulsel@mail.com ( Kerjasama )
Tidak ada komentar