Sidrap, Katasulsel.com — Di jantung ekonomi rakyat, BRI Cabang Sidrap ,tampil sebagai episentrum baru yang menggerakkan denyut usaha kecil.
Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan cabang ini, bukan sekadar pinjaman berbunga rendah, melainkan instrumen strategis untuk mendorong inklusi keuangan, memperluas akses modal, sekaligus memperkuat struktur ekonomi kerakyatan.
Pemimpin Cabang BRI Sidrap, Sudadi, menegaskan bahwa hingga Agustus 2025, penyaluran KUR telah menembus Rp763 miliar.
Rinciannya: Rp562 miliar untuk KUR Mikro dan Rp102 miliar pada KUR Ritel.
Angka ini, sebutnya, menunjukkan fungsi intermediasi BRI berjalan optimal di wilayah agraris dan perdagangan yang kian dinamis.
“Biasanya menjelang Desember, kuota mulai menipis. Ini menandakan tingginya kepercayaan masyarakat Sidrap terhadap BRI,” ujar Sudadi kepada Kat TV Katasulsel.com, Selasa, 26 Agustus 2025.
Menurutnya, KUR Mikro dengan plafon hingga Rp100 juta memberikan akses likuiditas tanpa agunan tambahan, cukup dengan keterangan usaha dari pemerintah kelurahan/desa.
Skema ini menjadi entry point bagi pengusaha pemula untuk menguji pasar.
Sementara KUR Ritel dengan nominal Rp100–500 juta, menggunakan agunan, sesuai prinsip risk-based financing yang menekankan kehati-hatian dalam manajemen portofolio kredit.
Lebih dari sekadar menyalurkan pembiayaan, BRI Cabang Sidrap ikut menegakkan citra sebagai development partner UMKM.
Pendampingan diberikan sejak awal proses pencairan: mulai dari literasi transaksi digital, pembukuan sederhana, manajemen arus kas (cash flow), hingga jejaring pemasaran.
“Kami mendorong pedagang saling mengenal, berkolaborasi, bahkan memperluas pasar. Dengan begitu, terbentuk ekosistem usaha yang tangguh,” jelas Sudadi.
Hasilnya terlihat nyata. Sejak 2023, tercatat lebih dari 20 nasabah UMKM berhasil naik kelas.
Mereka yang semula hanya memanfaatkan KUR Mikro kini bertransformasi mengelola usaha dengan skala lebih besar, otomatis memperoleh akses pembiayaan yang lebih luas.
Fenomena ini memperlihatkan bagaimana KUR menjadi katalis upgrading UMKM, bukan sekadar kredit konsumtif.
Kehadiran BRI Sidrap juga memainkan peran sebagai lokomotif pembangunan inklusif.
Di tengah sektor pertanian yang masih dominan, KUR memberi ruang permodalan bagi petani yang ingin meningkatkan produktivitas dengan teknologi modern, sekaligus memberi daya dorong bagi pelaku perdagangan dan jasa yang menopang rantai nilai (value chain).
Dengan reputasi sebagai bank rakyat terbesar, BRI Sidrap mengukuhkan dirinya bukan hanya lembaga keuangan, melainkan institusi yang memaknai perbankan sebagai instrumen sosial-ekonomi.
Melalui KUR, BRI Sidrap mencitrakan wajah baru perbankan: dekat dengan rakyat, berpihak pada UMKM, dan konsisten menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan. (*)
Editor: Edy Basri / Reporter: Ipul & Tohir
Tidak ada komentar