Kamis, 11 Sep 2025
Tonton KAT TV

Politisi pun Duduk Seperti Mahasiswa, Selamat Pak Doktor Irsan Radjab

Katasulsel.com
10 Sep 2025 10:55
Feature 0 137
2 menit membaca

Gelar akademik itu panjang. A.Md., S.Sos., M.Adm.SDA. Dan kini ditambah lagi: doktor.

Ditulis Oleh: Resky Djabir

Pemilik nama itu, Irsan Radjab, sahabat saya, ia berdiri di depan para profesor dengan wajah serius. Tapi saya tidak bisa berhenti menoleh ke kursi tamu.

Di situ, seorang wali kota duduk. Juga seorang wakil ketua DPRD. Dan—yang paling mengganggu pikiran saya—vokalis band Padi, Fadli.

Bayangkan. Orang yang biasa Anda dengar menyanyikan Mahadewi atau Kasih Tak Sampai, kini duduk tenang, mendengarkan teori tentang electronic word of mouth. Tentang bagaimana generasi Z memilih calon kepala daerah lewat layar ponsel.

Saya membayangkan, apakah di kepala Fadli saat itu terlintas lirik lagu? Atau ia benar-benar sedang memahami apa itu E-WOM?

Promosi doktor ini jadi terasa aneh. Biasanya acara seperti ini sepi, formal, dan membosankan.

Hanya ada dosen, mahasiswa, dan keluarga dekat. Tapi Irsan berhasil mengubahnya jadi lain. Jadi lebih sosial.

Munafri Arifuddin, Wali Kota Makassar, juga duduk rapi. Tidak ada ajudan mondar-mandir. Tidak ada protokol.

Ia bukan sedang membuka acara resmi. Ia hanya seorang sahabat, yang datang untuk menyaksikan temannya menjadi doktor.

Begitu juga Fausi A. Wawo. Wakil ketua DPRD Sulsel itu, yang biasanya bicara di forum politik, pagi itu diam saja. Mendengarkan. Seperti mahasiswa tingkat awal.

Sementara Irsan bicara panjang lebar. Judul disertasinya juga panjang: “Pengaruh Media Sosial dan E-WOM Dimediasi Kepercayaan Publik Terhadap Keputusan Memilih Calon Kepala Daerah pada Generasi Z di Kota Makassar.” Judul sepanjang itu bisa jadi satu paragraf berita sendiri.

Intinya sederhana: generasi Z memilih bukan karena baliho. Bukan karena janji di podium. Tapi karena percakapan di medsos.

Para profesor bertanya. Irsan menjawab. Kadang lancar, kadang agak tertahan. Tapi ia tidak kehilangan arah.

Sampai akhirnya, ketua sidang mengetuk palu. Irsan sah menjadi doktor.

Tepuk tangan pecah. Kali ini bukan tepuk tangan formal. Ada rasa tulus di dalamnya. Ada rasa bangga. Ada rasa hangat.

Saya menoleh lagi. Wali kota tersenyum. Wakil ketua DPRD juga. Fadli berdiri, menyalami sahabatnya. Entah apa yang ia katakan. Mungkin selamat. Mungkin juga hanya, “Hebat, bro.”

Yang jelas, promosi doktor kali ini lebih dari sekadar menambah gelar akademik di belakang nama seseorang. Ia menjadi panggung persahabatan.

Irsan telah menjadikan ruang sidang itu bukan hanya ruang akademik. Tapi ruang pertemuan lintas dunia: akademisi, politisi, musisi.

Dunia yang biasanya berjalan sendiri-sendiri, kini duduk berdampingan, bahkan tepuk tangan bersama.

Jarang ada promosi doktor seperti ini. Jarang sekali. Dan justru karena jarang, ia akan lebih lama diingat.(*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Media Portal Berita Berbadan Hukum

PT WEPRO DIGITAL INDONESIA
Kemenkum HAM RI
No. AHU-0190238.AH.01.11,

Nomor Induk Berusaha: 0809240015028,
Rekening Perusahaan No: 120-003-000013438-6 (Bank Sulselbar)

Jl. Ganggawa No. 149 Tellu Limpoe, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Phone: +62 823 4898 1986

Email:
katasulsel@mail.com (Redaksi)
katasulsel@mail.com ( Marketing )
katasulsel@mail.com ( Kerjasama )