JAKARTA, Katasulsel.com – Di tengah dominasi musik urban yang lahir dari kota-kota besar, sebuah kabar menggembirakan datang dari Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan. Band Alis, kelompok musik beranggotakan empat pemuda daerah, kini menapaki panggung lebih luas dengan menjejakkan langkah di Jakarta untuk proses rekaman profesional.
Band ini terdiri dari Syair Sonny (vokal), Hendra (gitar), Amran T. (bass), dan Amin B. Mallongi (drum). Keempatnya telah lama ditempa di panggung musik lokal, dan kini bersiap memasuki industri musik nasional dengan bekal semangat serta karya yang orisinal.
Yang membuat langkah mereka kian istimewa, rekaman ini akan diproduseri oleh Idham Mase, figur pengusaha asal Sulawesi Selatan yang juga pemilik Reza Café and Resto, serta melibatkan Bemby Noor, komposer kenamaan pencipta sejumlah lagu populer Indonesia. Perpaduan keduanya diyakini menjadi pintu besar bagi Alis untuk menjangkau pasar musik yang lebih luas.
“Barusan saya ikut mengantar mereka. Anak-anak ini berbakat, dan kini akan memulai perjalanan baru di Jakarta. Ini kebanggaan bagi Sidrap,” kata Muh. Rasyid Ridha Bakri, S.Pd, Wakil Ketua I DPRD Sidrap yang turut mendampingi keberangkatan rombongan.
Band Alis kini juga ditangani secara profesional oleh Raindy, manajer musik yang sebelumnya dikenal menangani Kiesya Alvaro, putra dari vokalis Ungu, Pasha. Kehadiran manajemen berpengalaman memberi sinyal keseriusan perjalanan band ini.
Tak hanya itu, dukungan dari komunitas musik Sidrap, termasuk LAMUSIKA, menjadi energi tambahan. Kehadiran berbagai pihak ini menunjukkan bagaimana musik dapat menyatukan kolaborasi lintas sektor—antara musisi, pelaku usaha, hingga legislator daerah.
Langkah Alis menuju Jakarta bukan sekadar tentang mimpi pribadi empat anak muda Sidrap. Ia menjadi simbol bahwa musik daerah tidak berhenti di pentas lokal. Dengan kerja keras, jejaring yang tepat, serta dukungan yang solid, panggung nasional bukan lagi mimpi jauh.
Kini, Sidrap menatap harapan baru: bahwa dari tanah yang selama ini dikenal dengan lumbung padi dan tenaga anginnya, musik pun bisa lahir, bergaung, dan memberi warna bagi industri hiburan tanah air. (*)
Editotr: Tipue Sultan
Tidak ada komentar