Senin, 20 Okt 2025

Gubernur Pramono Anung Instruksikan Langkah Konkret untuk Mitigasi Cuaca Panas Ekstrem

Katasulsel.com
16 Okt 2025 21:54
Jakarta 0 197
3 menit membaca

Jakarta, Katasulsel.com — Suhu udara di Ibu Kota menembus angka 35 derajat Celsius pada Rabu (16/10/2025), dengan rentang harian mencapai 26–34 derajat. Fenomena panas ekstrem ini telah berlangsung sejak pertengahan Oktober, dan berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi serupa masih akan berlanjut hingga awal November mendatang. Penyebab utamanya: gerak semu matahari yang berimpit di atas wilayah Indonesia serta pengaruh Monsun Australia yang menahan kelembapan di lapisan udara.

Merespons situasi tersebut, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengambil langkah cepat. Ia menginstruksikan seluruh perangkat daerah untuk melakukan mitigasi terukur, bukan hanya bersifat seremonial. Fokusnya: perlindungan warga, kesehatan publik, dan adaptasi kota terhadap tekanan iklim ekstrem yang semakin sering terjadi.

“Pemprov DKI Jakarta serius menangani dampak cuaca panas ekstrem. Bapak Gubernur telah memerintahkan dinas-dinas terkait untuk segera bertindak dengan langkah konkret berbasis data, mulai dari modifikasi cuaca hingga edukasi masyarakat,” ujar Chico Hakim, Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta. “Ini bukan situasi biasa, dan Jakarta perlu bertindak dengan disiplin dan empati terhadap warganya.”

Instruksi Gubernur menekankan koordinasi lintas dinas. BPBD DKI Jakarta diminta memperluas Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mengatur distribusi curah hujan sekaligus menekan suhu udara ekstrem. Kerja sama dengan BMKG diperkuat, termasuk pembaruan sistem peringatan dini berbasis wilayah.

Di sisi lain, Dinas Kesehatan memperkuat kesiapan puskesmas dan rumah sakit untuk menghadapi lonjakan kasus dehidrasi, heatstroke, dan gangguan pernapasan akibat udara panas. Kampanye publik juga digencarkan: warga diminta menghindari aktivitas luar ruangan antara pukul 10.00–14.00, menjaga hidrasi, dan mengenakan pakaian yang menyerap keringat.

Sementara Dinas Pertamanan dan Hutan Kota bersama Dinas Lingkungan Hidup mempercepat program penghijauan dengan penanaman pohon rindang di area publik, termasuk jalur pedestrian dan taman kota. Selain menekan efek urban heat island, kebijakan ini juga memperkuat sistem drainase agar tetap tangguh bila hujan ekstrem tiba-tiba datang setelah periode kering panjang.

Langkah mitigasi juga menyentuh tingkat komunitas. Pemprov menggandeng kelompok masyarakat, komunitas pesepeda, dan pegiat lingkungan untuk memperluas sosialisasi adaptasi iklim. Jakarta diarahkan menuju kota yang lebih ramah transit, rendah emisi, dan berorientasi pejalan kaki — sebuah investasi sosial-ekologis untuk jangka panjang.

Dalam seruan terbukanya, Pemprov DKI mengimbau seluruh warga tetap waspada dan mengikuti informasi resmi BMKG. Setiap keadaan darurat dapat dilaporkan melalui layanan 112. Pembaruan informasi tersedia di aplikasi JAKI, situs resmi Pemprov DKI Jakarta, serta akun media sosial @DKIJakarta.

Langkah-langkah ini menjadi sinyal bahwa Jakarta tidak sekadar menunggu hujan datang, tetapi sedang bertransformasi menjadi kota yang tangguh terhadap ekstremitas iklim — di tengah dunia yang semakin panas dan menuntut kepemimpinan cepat, berbasis data, dan berpihak pada warga.(*)

Editor: Harianto

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Media Portal Berita Berbadan Hukum

PT WEPRO DIGITAL INDONESIA
Kemenkum HAM RI
No. AHU-0190238.AH.01.11,

Nomor Induk Berusaha: 0809240015028,
Rekening Perusahaan No: 120-003-000013438-6 (Bank Sulselbar)

Jl. Ganggawa No. 149 Tellu Limpoe, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Phone: +62 823 4898 1986

Email:
katasulsel@mail.com (Redaksi)
katasulsel@mail.com ( Marketing )
katasulsel@mail.com ( Kerjasama )