ENREKANG, katasulsel.com — Rapat Kerja (Raker) Yayasan Andi Tenri Toalala Arung Enrekang VIII yang digelar di Rumah Jabatan Bupati Enrekang, Ahad (19 Oktober 2025), berlangsung sukses dan lancar.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Bupati Enrekang yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Enrekang, Zulkarnaen Karra.
Ketua Panitia Raker, Dr. drg. Andi Tajrin — yang juga Kepala RS Gigi dan Mulut Universitas Hasanuddin — menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Enrekang yang telah memfasilitasi kegiatan kebudayaan tersebut.
Ia berharap sinergi dengan pemerintah dapat terus terjalin, terutama dalam upaya pelestarian dan pengembangan budaya di Kabupaten Enrekang.
“Rapat kerja ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus sarana memperkenalkan kebudayaan atau Bija Kabupaten Enrekang, baik di tingkat Sulawesi Selatan maupun nasional. Bija Toalala harus terus eksis dan memberi manfaat bagi banyak orang,” ujarnya.
Ketua Yayasan Andi Tenri Toalala Arung Enrekang VIII, Dr. Ir. H. Muhammad Rais Razak, M.Si, dalam sambutannya menegaskan pentingnya melestarikan sejarah dan mengenang warisan leluhur.
Ia menuturkan bahwa Bumi Massenrengpulu juga memiliki sejarah panjang kerajaan, mulai dari Arung Enrekang pertama, Takke Buku, hingga Arung Enrekang VIII, Toala.
Uniknya, Arung Enrekang VIII merupakan keturunan dari tiga kerajaan besar yakni, Luwu, Bone, dan Enrekang.
Dr. Rais Razak, yang juga Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang), menyampaikan rasa syukur atas suksesnya pelaksanaan Raker.
“Alhamdulillah, Raker Toalala telah kita selesaikan. Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan bakti sosial berupa operasi bibir sumbing yang dilaksanakan sejak 17 hingga 19 Oktober, serta penyerahan bingkisan kepada para pasien,” tuturnya.
Dalam pelaksanaannya, panitia membagi kegiatan ke dalam empat komisi:Komisi A membahas keorganisasian,Komisi B membahas program kerja,Komisi C membahas sejarah dan silsilah,Komisi D membahas pendidikan, riset, dan publikasi.
“Insya Allah, hasil Raker ini akan dibahas lebih lanjut di Yayasan Andi Tenri Toalala,” tambahnya.
Salah satu momen penting dalam Raker ini adalah peluncuran program unggulan yayasan, yaitu Toalala Academy Publisher, yang secara resmi mulai menerima naskah (manuscript), dan telah menerima tulisan di bidang Smart Governance dan akan mulai dipublikasikan pada Desember mendatang.
“Toalala Academik Publisher, saat ini telah meluncurkan J-SIGAP, yaitu jurnal yang scope-nya pada governance dan Kebijakan publik, selanjutnya pada januari 2026, akan meluncurkan jurnal yang fokus pada budaya. langkah ini merupakan upaya bija Toalala untuk menembus dunia akademik global yang dibutuhkan sekarang ini,” ucapnya.
Dr. Rais Razak juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh keluarga besar keturunan Arung Enrekang yang hadir, baik secara langsung maupun daring.
Ia berharap kegiatan semacam ini dapat terus dilaksanakan dan memberi manfaat bagi masyarakat Enrekang, Sulawesi Selatan, bahkan Indonesia.
“Keturunan Toalala ini tersebar di berbagai daerah, mulai dari Sulawesi Barat, Makassar, Sidrap, hingga kabupaten lainnya. Dari tiga garis keturunan — Baso Enrekang, Baso Mallangngan, dan Bitte Dg. Pali — lahirlah generasi yang kini tersebar di seluruh Nusantara,” jelasnya.
Sementara itu, Pj. Sekda Enrekang, Zulkarnaen Karra, menilai Raker ini sebagai momentum penting untuk “Merajut Masa Lalu, Menata Masa Depan, dan Meraih Kejayaan Bija Toalala Puang Tumuane Arung Enrekang VIII.”
Ia menyampaikan terima kasih atas kontribusi Bija Toalala terhadap Kabupaten Enrekang, termasuk kegiatan sosial operasi bibir sumbing yang telah rutin dilakukan selama sembilan tahun terakhir.
“Bija Toalala telah tersebar ke berbagai daerah bahkan hingga luar negeri. Kami berharap melalui yayasan ini, seluruh keturunan dapat terkonsolidasi untuk melakukan berbagai kebaikan. Pemerintah tentu akan mendukung, apalagi pelestarian budaya kini menjadi bagian dari kebijakan nasional dan daerah,” ungkap Zulkarnaen.
Editor : Darwis
Tidak ada komentar