Makassar, Katasulsel.com — Di tengah meningkatnya animo masyarakat terhadap ibadah haji dan umrah, PT Annur Maarif (Annur Travel) memilih berhenti sejenak—bukan untuk berpuas diri, melainkan untuk menata ulang arah. Melalui Rapat Kerja (Raker) yang digelar di Hotel Ibis Makassar, Minggu, 28 Desember 2025, Annur Travel mengonsolidasikan kekuatan internalnya demi satu tujuan utama: memastikan pelayanan ibadah tetap bermartabat, profesional, dan beretika.
Raker ini secara resmi dibuka oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) Sulawesi Selatan, H. Ikbal Ismail. Kehadiran pemerintah dalam forum strategis tersebut bukan sekadar seremoni, tetapi menjadi penanda penting bahwa Annur Travel dipandang sebagai mitra yang konsisten menjaga kepercayaan publik dan kepatuhan terhadap regulasi.
Mengusung tema “Sinergi Kuat, Loyalitas Hebat, Layanan Jamaah Bermartabat”, Annur Travel menegaskan bahwa pelayanan haji dan umrah tidak bisa dikelola dengan pendekatan biasa. Di balik angka jamaah dan jadwal keberangkatan, ada dimensi etik, spiritual, dan tanggung jawab sosial yang tak boleh diabaikan.
Dalam sambutannya, H. Ikbal Ismail menyampaikan apresiasi terbuka terhadap kinerja Annur Travel. Ia menilai konsistensi perusahaan dalam menjaga kualitas layanan dan kepatuhan regulatif sebagai modal penting di tengah dinamika penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang semakin kompleks.
“Kami mengapresiasi Annur Travel yang terus menunjukkan komitmen pelayanan. Kepercayaan jamaah dan kepercayaan pemerintah adalah amanah besar. Kanwil Kemenhaj Sulsel akan terus hadir mendukung Annur Maarif dalam memberikan layanan terbaik kepada umat,” ujar Ikbal.
Ia menegaskan, ukuran keberhasilan penyelenggaraan haji dan umrah tidak semata dilihat dari jumlah jamaah yang diberangkatkan, melainkan dari kualitas layanan, transparansi proses, dan etika dalam mendampingi jamaah sejak tanah air hingga Tanah Suci.
Nada yang sama ditekankan CEO PT Annur Maarif, Dr. H. Bunyamin M. Yapid. Di hadapan seluruh jajaran manajemen, staf, dan mitra, ia berbicara lugas. Baginya, soliditas internal adalah fondasi utama pelayanan eksternal.
“Saya tekankan, jangan pernah mempertontonkan kekecewaan dalam pelayanan. Persoalan internal harus diselesaikan secara internal. Jamaah tidak boleh menjadi korban dari masalah kita. Tugas kita adalah membantu jamaah dengan cara yang bermartabat,” tegasnya.
Dr. Bunyamin menempatkan layanan haji dan umrah bukan sekadar aktivitas bisnis, tetapi sebagai layanan ibadah yang sarat nilai moral dan spiritual. Profesionalisme, katanya, tidak cukup tanpa keikhlasan, empati, dan tanggung jawab etik.
Dalam raker tersebut, Annur Travel juga memaparkan capaian dan rencana strategis ke depan. Pada Januari mendatang, bersama mitra JRW, Annur Travel dijadwalkan memberangkatkan sekitar 1.000 jamaah umrah melalui dua kali keberangkatan skala akbar—sebuah indikator kapasitas dan kepercayaan yang tidak kecil.
Tak hanya itu, minat masyarakat terhadap program haji khusus Annur Travel menunjukkan tren meningkat. Saat ini, pendaftar haji khusus tercatat mencapai sekitar 100 jamaah per bulan, angka yang mencerminkan tingkat kepercayaan publik terhadap standar layanan yang dibangun perusahaan.
Capaian tersebut, menurut Dr. Bunyamin, merupakan hasil dari konsistensi menjaga kualitas layanan secara menyeluruh—mulai dari administrasi, pembinaan manasik, pendampingan jamaah, hingga pelayanan selama di Tanah Suci.
Rapat kerja ini sekaligus menjadi ruang evaluasi dan refleksi. Annur Travel menyoroti pentingnya penguatan sumber daya manusia, loyalitas mitra, serta sinergi berkelanjutan dengan pemerintah dan para pemangku kepentingan lainnya.
Melalui forum ini, Annur Travel menegaskan posisinya sebagai penyelenggara perjalanan ibadah haji dan umrah yang tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan, tetapi juga pada amanah. Dari Makassar, Annur Travel mengirim pesan yang jelas: pelayanan ibadah harus dikelola dengan akal sehat, hati nurani, dan martabat.(*)
Pos Terkait
Tidak ada komentar