Example 650x100

Butur, katasulsel.com — Buton Utara (Butur) kembali menggeliat di bawah kepemimpinan Afirudin – Rahman. Tak main-main, Bupati Butur Afirudin mengeluarkan tantangan terbuka kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di wilayahnya: jangan hanya jadi mesin penghabisan anggaran, tapi harus kreatif dalam mencari pendapatan asli daerah (PAD)!

“Kami akan tantang mereka. OPD yang berpotensi menghasilkan PAD harus kreatif, bisa memikirkan cara mendapatkan uang,” tegas Afirudin saat ditemui di Rumah Jabatan (Rujab), Rabu (5/6/2025).

Pernyataan ini menegaskan komitmen pemerintah Buton Utara untuk merombak pola pikir birokrasi yang selama ini lebih banyak bergantung pada alokasi dana pemerintah tanpa inovasi. Afirudin mengingatkan, tanpa perubahan mindset, daerah akan terus bergantung pada anggaran pusat tanpa memiliki daya saing yang kuat.

Example 300x500

Dalam arahannya, Bupati menekankan agar OPD tidak hanya sibuk mengelola dan menghabiskan anggaran, tetapi juga memutar otak untuk menggali potensi ekonomi yang bisa meningkatkan kas daerah.

“Jangan sampai OPD hanya jadi institusi yang tugasnya belanja. Harus ada nilai tambah yang bisa dirasakan oleh masyarakat dan pembangunan daerah,” katanya dengan nada tegas.

Langkah ini menjadi gebrakan awal bagi pemerintah Buton Utara untuk mendorong tata kelola daerah yang lebih mandiri. Dengan inovasi yang tepat, OPD diharapkan mampu menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan, baik melalui sektor pariwisata, perikanan, pertanian, maupun potensi lokal lainnya.

“Banyak potensi daerah yang bisa dikembangkan. Jangan terpaku pada pola lama. Kita harus keluar dari zona nyaman dan mulai berpikir bagaimana caranya daerah ini bisa mandiri,” tambah Afirudin.

Langkah tegas ini menjadi sinyal kuat bahwa era birokrasi nyaman tanpa inovasi di Butur telah berakhir. Kini, para pejabat OPD tak bisa lagi sekadar duduk manis menunggu anggaran turun. Mereka harus berani berpikir kreatif, mencari solusi, dan menciptakan strategi untuk mendongkrak pundi-pundi daerah.

Apakah OPD Butur siap menghadapi tantangan ini? Atau justru tetap nyaman dengan kebiasaan lama? Waktu yang akan menjawab. (*)