Example 650x100

Sidrap, katasulsel.com — Rapat akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang), Kamis (13/3/2025), menghadirkan sederet keputusan strategis.

Dipimpin langsung oleh Ketua Program Studi Administrasi Publik, dr. Erfina S.Sos., M.Si., rapat ini mengubah beberapa pola akademik semester genap tahun akademik 2024/2025.

Seperti air di daun talas, kebijakan akademik harus fleksibel menyesuaikan zaman.

Example 300x500

Kampus merespons tantangan dengan merombak beberapa aturan perkuliahan. Hasilnya? Lima poin utama yang wajib dicatat mahasiswa dan dosen;

  1. Mahasiswa Semester 6 Kuliah Online
    Semester ini, mahasiswa semester 6 akan menikmati kuliah daring. Kemudahan atau tantangan? Itu tergantung sudut pandang.

Kuliah online memberikan fleksibilitas, tapi juga menuntut kedisiplinan lebih tinggi. Tidak ada lagi alasan ‘terjebak macet’ atau ‘hujan deras’.

  1. Minimal 5 Kali Tatap Muka Sebelum Ujian Tengah Semester
    Dosen tak bisa lagi sekadar ‘asal hadir’.

Minimal lima kali pertemuan wajib sebelum Mid Test. Kampus ingin memastikan mahasiswa benar-benar mendapatkan esensi dari perkuliahan, bukan sekadar mengumpulkan slide materi.

  1. Lulus Cumlaude? Publikasi Jurnal Jadi Syarat Wajib!
    Jangan harap bisa menyandang gelar ‘cumlaude’ tanpa publikasi jurnal. Minimal harus terbit di jurnal SINTA 4.

Tidak hanya itu, mahasiswa jalur non-skripsi pun harus mempublikasikan hasil studinya. Inilah standar baru yang ingin menjadikan lulusan lebih kompetitif di dunia akademik dan profesional.

  1. Semester Pendek Dimulai Setelah Ujian Final
    Bagi mahasiswa yang ingin mempercepat kelulusan atau memperbaiki nilai, semester pendek akan dibuka usai final semester genap.

Ini jadi kesempatan emas, tetapi juga bisa menjadi ‘jalan ninja’ bagi mereka yang tak ingin berlama-lama di bangku kuliah.

  1. SK Pembagian Kelompok Penelitian Dosen
    Agar penelitian dosen lebih terstruktur, kampus akan menerbitkan SK pembagian kelompok penelitian.

Langkah ini diharapkan bisa meningkatkan produktivitas riset dan memperkuat kolaborasi akademik.

Keputusan-keputusan ini ibarat angin segar sekaligus tantangan bagi mahasiswa dan dosen. Adaptasi jadi kunci. Siap atau tidak, perubahan sudah di depan mata. (*)