Katasulsel.com,Sidrap – Menindaklajuti keresahan petani dri wilayah utara Sidrap terkait harga gabah yang anjlok serta pupuk yang langka. DPRD Sidrap menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak-pihak terkait, Selasa, 7 Maret 2023

Pada agenda itu, DPRD Sidrap menghadirkan Sekretaris Daerah (Sekda), Dr Basra, Kepala Cabang Bulog Sidrap, Anwar Halim, Kadis Pertanian, Ibrahim, Perwakiln Perpadi, Perwakilan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) serta Perwakilan Petani Wilayah Utara Sidrap, dalam hal ini Kades Mario, Andi Maesul.

Kegiatn RDP antara DPRD Sidrap dan unsur terkait tersebut, juga turut dihadiri Ketua DPRD Sidrap, Ruslan, Wakil Ketua I DPRD, Asisten I Pemkab Sidrap, dan sejumlah anggota DPRD Sidrap lainnya.

Anggota DPRD Sidrap, Samsumarlin menyampaikan, kegiatan RDP antara DPRD Sidrap dengan unsur terkait tersebut, bertujuan untuk mempertemukan petani dengan pihak-pihak terkait, sekaligus mencari solusi bersama mengenai keluhan-keluhan petani.

“Kita tahu bersama, sehari sebelumnya petani datang ke DPRD menyampaikan aspirasi mengenai harga gabah yang dianggapnya tidak menentu dan cenderung anjlok. Begitu pun, petani mengeluhkan soal pupuk yang langka. Nah, hari ini semu itu kita bicarakan bersama untuk mencari jalan keluarnya,” kata Samsumarlin, legislator dari NaSdem tersebut.

Menurutnya, apa yang dikeluhkan petani soal harga gabah yang pluktuatif itu, dapat dimaklumi. Apalagi saat ini, kata Samsumarlin, petani sedang menghadapi musim panen.

“Oleh karena itu, tadi saya meminta kepada pihak terkait agar memperhatikan kegelisahan petani mengenai harga gabah tersebut. Kalau kemarin-kemarin harga gabah di kisaran Rp4.550 per Kg, sekarang saya minta harga gabah itu dinaikkan menjadi Rp5.000 per Kg di tingkat petani,” paparnya.

Selain soal harga gabah, Samsumarlin juga mendesak pemerintah daerah agar memperhatikan mengenai kebutuhan pupuk petani, “Pupuk ini sangat vital yah, jadi jangan tidak diperhatikan,” ujarnya.

Sementara itu, pihak pemerintah daerah melalui Sekda Sidrap, Dr Basra merespons positif RDP yang difasilitasi DPRD Sidrap dalam membahas keresahan petani tersebut.

Pada intinya, kta Dr Basra, Pemkab Sidrap mendukung upaya petani dalam menormalkan harga gabah. Olehnya, Pemkab Sidrap akan memberikan masukan kepada pemerintah pusat terkait harapan petani tersebut.

“Pemkab tentu tidak akan tinggal diam dan akan menyampaikan permasalahan yang dihdapi petani soal harga gabah yang cenderung anjlok tersebut, paling tidak harga gabah tidak jatuh dari harga dibawah Rp5.000 pada tingkat petani,” katanya

Dr Basra juga menyampaikan informasi terbaru bahwa pemerintah pusat telah mencabut ketetapan harga beras Rp9000 per Kg. Dengan dicabutnya ketetapan hrga itu, kata Dr Basra, maka otomatis harga gabah nantinya tidak di bawah harga Rp5.000 per Kg ditingkat petani lagi.

“Contoh harga beras Rp9.500 rendimennya gabah pasti 58, pasti harga gabahnya itu tidak di bawah Rp5.000 lagi. Namun sekali lagi, itu baru informasi yang kami dapatkan dn semoga memang apa yang diharapkan oleh petani benar-benar terwujud, sebab apa, kami di daerh hanya bisa mengusulkan ke pusat, alias bukan pihak menentukan mengenai harga itu,” katanya

Pada kesempatan berbeda, perwakilan petani wilayah utara Sidrap, Andi Maesul menyampaikan terima kasih atas respons cepat DPRD Sidrap dan penerimaan baik dari pihak Pemkab Sidrap dalam menyikapi keluhan petani.

“Pada intinya kami sangat puas karena DPRD dan Pemkab Sidrap dengan cepat mengambil tindakan memfasilitasi kami dengan pihak-pihak terkait. Kini, kami dari petani menunggu realisasinya,” ujar Andi Maesul.(*)

Dapatkan berita terbaru di Katasulsel.com