Artikel ini ditulis oleh: Indah Wahyuli dan Rosanti Sasmita
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNM

DALAM dunia pendidikan, model dan teknik pembelajaran yang akan dirancang oleh guru, haruslah sesuai dengan karakteristik siswanya. Oleh karena itu, guru harus benar-benar memperhatikan hal-hal tersebut. Dengan kata lain, sistem yang dirancang oleh guru harus dapat mencakup semua proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu.

Tugas dan peran guru dari hari ke hari semakin berat, seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Guru sebagai komponen utama dalam dunia pendidikan dituntut untuk dapat menimbangi perkembangan ilmu dan teknologi yang berkembang dalam masyarakat. Melalui sentuhan guru di sekolah diharapkan mampu menghasilkan peserta didik yang memiliki kompetensi tinggi dan siap menghadapi tantangan hidup dengan penuh keyakinan dan percaya diri yang tinggi.

Oleh karena itu, diperkembangan zaman yang semakin maju, variasi dalam pembelajaran sangat dibutuhkan. Jika guru hanya berpatokan pada teori semata tanpa adanya variasi, anak-anak generasi sekarang mampu mencari materi melalui teknologi yang semakin canggih. Jika hal itu terjadi, maka peran seorang guru sebagai pendidik akan tergeser oleh kecanggihan teknologi itu sendiri.

Dulu guru merupakan sumber utama dari segala informasi. Akan tetapi hal itu mampu tergeser dengan adanya teknologi yang mengetahui berbagai hal dari segi teori. Namun meskipun begitu, teknologi masih belum bisa menggeser keberadaan guru sebagai tenaga pendidikan. Sebab masih banyak hal yang dibutuh dari seorang guru yang tidak akan didapatkan pada teknologi yang ada.

Tujuan utama pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dalam tercapainya pengembangan diri : spritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan. Melihat tujuan pendidikan nasional, telah terjawab bahwa seorang guru tidak semata-mata hanya mencerdaskan dari segi materi atau teori pembelajaran saja namun ada unsur-unsur manusiawi lainnya yang menjadi tantangan seorang guru dalam mencapai hal tersebut.

Model dan teknik, atau dengan kata lain strategi yang ditentukan guru dalam proses pembelajaran sangatlah penting dalam mencapi hal-hal yang hendak dicapai bak dari segi teori maupun keterampilan yang ingin digali oleh guru dalam diri anak. Jika metode atau teknik yang ditentukan kurang atau bahkan tidak sesuai dengan karakteristik yang dimiliki siswa, maka akan membuat anak menjadi kurang memperhatikan pembelajaran, bosan, melakukan aktivitas seperti saling melempar kertas, berbisisik satu dengan yang lainnya dan berbagai aktivitas yang lain.

Berbicara mengenai aktivitas anak yang sering dilakukan dalam pembelajaran. Guru dapat menjadikan hal tersebut sebagai model atau teknik dalam pembelajaran.

Seperti yang halnya yang viral di sosial media mengenai seorang guru mengajarkan rumus matematika dengan cara bernyanyi. Hal tersebut memicu keantusiasan siswa serta meningkatkan daya ingat seorang anak.

Menerapkan teknik atau model pembelajaran dari aktivitas yang sering dilakukan oleh siswa tidak salah jika dicoba dibanding tidak mencoba sama sekali. Oleh karena itu, sebagai seorang guru tanamkan nilai kreatif dalam proses belajar mengajar untuk dapat memicu ketertarikan siswa dengan materi yang diajarkan.

Bukan hanya menjadi kreatif, tetapi memicu ketertarikan siswa atau minat belajar mereka seorang guru harus mampu berusaha mencari berbagai keterangan selengkap mungkin mengenai mata pelajaran yang di ajarkannya, sehingga ketika dalam proses pembelajaran, timbal balik antara siswa dan guru akan berjalan dengan lancar. Dengan demikian ketertarikan siswa dalam belajar akan semakin meningkat.

Dapatkan berita terbaru di Katasulsel.com