“Di tengah kegelapan malam, saya terpaksa berenang mencari bambu sebagai pelampung, saya nyaris mati..,” ketusnya

Sambung remaja yang baru beranjak masuk Sekolah Menengah Atas (SMA) itu, seluruh bagan milik pamannya, hancur

“Semuanya hancur, bagan dan perahu rusak semuanya,” ujar Risal bercerita penuh kesedihan.

Saat ini, Risal dan pamannya sudah tak melaut lagi. Selain memang masih trauma, Risal dan pamannya juga sudah tak memiliki perahu.

“Perahu yang selama ini kami pakai ke lokasi bagan, hancur. Kami hanya berharap ada perhatian dari pemerintah,” harapnya.(*)

Dapatkan berita terbaru di Katasulsel.com