Example 650x100

Makassar, Katasulsel.com – Dunia birokrasi Sulsel kehilangan satu birkratnya. Andi Muhammad Arsjad, nama yang tak asing di lingkaran pemerintahan, kini memilih jalur berbeda.

Bukan karena skandal. Bukan pula karena politik. Ia pamit dari kursi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulsel hanya karena satu alasan: keluarga lebih penting.

“Saya mau lebih fokus urus usaha kecil-kecilan di kampung,” katanya ringan, seolah melepas jabatan tinggi bukan perkara besar.

Example 300x500

Di usia 53 tahun, ia balik ke tanah kelahiran, Sidrap. Pulang setelah 25 tahun berjibaku dengan birokrasi.

Kariernya tak main-main. Dari Sidrap ke Makassar, namanya selalu diperhitungkan. Pernah ikut seleksi Sekda Sidrap, meraih nilai tertinggi, tapi kursi tetap bukan miliknya.

Tak menyerah, ia mencoba peruntungan di Pemprov Sulsel. Lolos sebagai Kadis Ketapang, menangani urusan pangan se-Sulsel.

Namun takdir memang suka bercanda. Saat gagal jadi Sekda Sidrap, tiba-tiba ia ditunjuk jadi Pj Sekprov Sulsel.

“Inimi namanya tembak kiri kena kanan,” kelakar mantan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.

Kini, babak baru dimulai. Bukan di meja rapat atau proyek pemerintahan, tapi di usaha kecil yang lebih menenangkan.

Tanpa penyesalan. Tanpa drama. Bagi Arsjad, ini hanya pergantian skenario hidup.

Hari-harinya kini lebih santai. Menikmati kopi pagi tanpa agenda padat. Tak ada anggaran yang harus dikawal, tak ada sidang yang harus dihadiri.

Birokrasi boleh ditinggalkan, tapi politik selalu punya kejutan. Siapa tahu, suatu saat, namanya kembali disebut. (*)