
Jakarta, katasulsel.com – Harga kebutuhan pokok yang melambung tinggi saat Ramadhan selalu jadi kekhawatiran. Tahun ini, pemerintah bergerak cepat. Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI bersama Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA) turun tangan menggelar pasar murah.
Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas RI, Maino Dwi Hartono, S.TP., M.P, menegaskan bahwa langkah ini adalah bukti nyata kepedulian pemerintah terhadap masyarakat.
“Kami tidak ingin rakyat kesulitan memenuhi kebutuhan pokok saat bulan suci. Pasar murah ini adalah salah satu cara kami menjaga stabilitas harga dan daya beli,” ujar Maino di Jakarta, Jumat (14/3).

Bekasi menjadi salah satu titik utama pelaksanaan program ini. Ribuan warga berbondong-bondong datang, memborong minyak goreng, beras, gula, hingga daging dengan harga jauh lebih murah dibanding pasar umum.
Antrean panjang terlihat di berbagai lokasi. Warga merasa terbantu, terutama mereka yang berpenghasilan rendah. Bukan hanya soal harga murah, tetapi juga ketersediaan barang yang cukup di tengah permintaan tinggi.
Sekjen KITA, Camelia Panduwinata Lubis, turut mendampingi program ini. Ia menegaskan bahwa pasar murah bukan sekadar transaksi ekonomi, tetapi juga bentuk solidaritas dan keadilan sosial.
“Kami ingin memastikan semua orang bisa menikmati Ramadhan dengan layak. Ini bukan hanya tentang harga murah, tapi juga tanggung jawab sosial sesuai nilai Pancasila,” tegas Camelia.
Maino Dwi Hartono menambahkan bahwa Bapanas RI tidak hanya fokus pada pasar murah, tetapi juga memastikan distribusi pangan tetap lancar. Dengan stok yang terjaga, harga bisa dikendalikan.
“Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak agar bahan pokok tersedia dengan harga wajar. Tidak boleh ada spekulan yang mengambil keuntungan di tengah kebutuhan masyarakat,” tegasnya.
Gerakan ini mendapat respons positif. Warga berharap program seperti ini terus berlanjut, bukan hanya saat Ramadhan, tetapi juga di momen-momen krusial lainnya.
Ramadhan kali ini lebih ringan bagi banyak keluarga. Dengan harga yang terkendali, ibadah pun bisa lebih tenang. Bapanas RI dan KITA telah membuktikan bahwa solusi nyata lebih berarti daripada sekadar wacana. (*)
Tinggalkan Balasan