Example 650x100

foto ilustrasi

Palembang, Katasulsel.com — Palembang gempar. Sebuah kejadian menyayat hati terjadi di tengah hiruk-pikuk pagi di kawasan Jakabaring.

Muhammad Syukri Zen, mantan anggota DPRD Palembang, kini menjadi buronan setelah melakukan aksi brutal terhadap mantan istrinya, PW.

Example 300x500

Wanita 40 tahun itu kini berjuang melawan maut akibat sepuluh luka tusuk di tubuhnya.

Kisah ini bukan sekadar perkara pidana. Ini adalah narasi gelap tentang cinta yang berubah menjadi obsesi.

Tentang seorang pria yang tak mampu menerima perpisahan dan memilih jalan kekerasan sebagai pelampiasan.

Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, menyebut kasus ini bukan pertama kalinya Syukri Zen tersandung masalah hukum.

“Tersangka sudah ditetapkan. Kami sedang melakukan pengejaran intensif,” ungkapnya dalam konferensi pers.

Syukri Zen pernah terlibat kasus penganiayaan beberapa tahun lalu.

Kini, ia kembali mencoreng namanya dengan tindakan yang lebih mengerikan.

Motifnya? Rasa sakit hati karena ajakan rujuknya ditolak mentah-mentah oleh PW.

Saksi mata menyebut, pagi itu pertemuan mereka dimulai dengan percakapan biasa.

Namun, seperti api yang dikipasi angin, emosi Syukri Zen meledak.

Tanpa aba-aba, ia mengeluarkan pisau dan menyerang PW secara membabi buta.

Sepuluh tusukan menghujam tubuh wanita itu—dada, perut, lengan, punggung.

PW, meski terluka parah, berhasil melarikan diri ke mobilnya.
Dengan sisa tenaga, ia memacu kendaraan menuju Rumah Sakit Hermina Palembang.

Tim medis langsung bergerak cepat menyelamatkan nyawanya.

Namun, pelaku melarikan diri. Hingga kini, jejaknya masih buram.

Polisi terus mengumpulkan bukti dan informasi untuk menangkapnya sebelum ia kabur lebih jauh.

Kasus ini menjadi sorotan publik. Bukan hanya karena melibatkan mantan pejabat, tetapi juga karena menggambarkan sisi gelap hubungan manusia.

Obsesi yang tak terkendali bisa berubah menjadi kekerasan yang menghancurkan hidup banyak pihak.

PW kini dirawat intensif di rumah sakit, sementara masyarakat menanti keadilan ditegakkan.

Apakah hukum akan mampu menjangkau Syukri Zen? Ataukah ia akan terus bersembunyi di balik bayang-bayang masa lalunya?

Satu hal yang pasti: tragedi ini adalah pengingat pahit bahwa cinta tanpa kendali bisa berubah menjadi mimpi buruk yang tak berkesudahan.

Polisi berjanji akan bekerja keras menangkap pelaku, sementara publik berharap keadilan segera ditegakkan tanpa pandang bulu. (*)