SIDRAP — Setelah tiga hari lamanya dilakukan pencarian korban tenggelam di Sungai Belawae, Kabupaten Sidrap, tim pencari akhirnya memastikan seluruh korban berhasil ditemukan.

Dengan demikian, proses pencarian oleh tim dihentikan dan seluruh personil ditarik kembali.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidrap, H Siara Barang., S.H, M.Si, tim pencari korban terdiri dari BPBD Sidrap, 3 Orang, TRC Sidrap, 9 Orang, PMI Sidrap 6 Orang, TAGANA Sidrap, 3 Orang, BASARNAS Pos Bone 7 Orang, SAR PRIMA SENGKANG 7 Orang, SAR WIRA 1 Orang, SAR BRIMOB 12 Orang, TAGANA Wajo 1 Orang, SAR UNM 2 Orang, ditambah sejumlah relawan dan warga.

Disampaikan, proses pencarian dua korban hanyut berlangsung selama tiga hari atau sejak peristiwa tersebut terjadi pada Senin, 16 Mei 2022, sore.

Hari pertama pencarian, sebutnya, tim berhasil menemukan satu orang korban, yakni La Kami, sekira Pukul 15.20 Wita, di Desa Kompongnge, Kabupaten Wajo.

Sementara korban lainnya, La Saruni berhasil ditemukan di hari ketiga pencarian sekira 2 kilometer dari tempat korban terjatuh. “Yang korban terakhir ini ditemukan oleh tim sekira Pukul 07.35 Wita, pagi ini,” ujar pria beken dipanggil Pak Sibar tersebut, Kamis, 19 Mei 2022.

Siara Barang mengatakan, atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidrap, mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim, relawan dan warga yang terlibat membantu proses pencarian korban.

Flashback ke belakang, kedua korban yang masih berusia 12 tahun asal Kelurahan Amparita, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Sidrap itu hanyut dan tenggelam usai mencari kayu untuk bahan pembuatan rumah panggung

Peristiwa berlangsung saat kedua korban dan rombongan lainnya mencoba menyeberangi sungai yang kebetulan arus airnya sangat deras. Korban pertama terpeleset dan jatuh, kemudian coba dibantu oleh korban kedua, namun gagal dan malah ikut hanyut dan terseret arus.

Data yang dihimpun, kedua korban datang mencari kayu bersama dengan puluhan warga lainnya. (*)

Dapatkan berita terbaru di Katasulsel.com