Pernah Dikira TKI, Ternyata Polwan Jenderal Bintang Satu

Jakarta – Desy Andriani membetot perhatian publik tanah air. Wanita yang pernah dikira Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ini, ternyata adalah seorang Polisi Wanita (Polwan) berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen), satu bintang di pundaknya.

Kepolisian RI melakukan mutasi terhadap 42 Perwira Tinggi (Pati) dan 121 Perwira Menengah (Pamen) pada akhir tahun 2022 lalu. Kenaikan pangkat itu sendiri meliputi, Brigjen ke Irjen, Kombes ke Brigjen dan AKBP ke Kombes. Kegiatan itu digelar di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan.

Kenaikan pangkat Pati itu sendiri berdasarkan ST/2775/XII/2022 Tanggal 23 Desember 2022, KEPPRES RI Nomor 87/Polri/Tahun 2022 Tanggal 7 Desember 2022 dan KEPPRES RI Nomor 102/Polri/Tahun 2022 Tanggal 30 Desember 2022.

Sedangkan tingkat Pamen berdasarkan, ST/2080/IX/2022 Tanggal 29 September 2022, ST/2775/XII/2022 Tanggal 23 Desember 2022, ST/2776/XII/2022 Tanggal 23 Desember 2022 dan KEPPRES RI Nomor 103/Polri/Tahun 2022 Tanggal 30 Desember 2022.

Salah satu nama yang membetot perhatian publik tanah air saat itu yakni Desy Andriani. Dia satu-satunya Polwan yang dipilih Kapolri naik pangkat dari Kombes menjadi Brigjen.

Jenderal bintang satu perempuan itu rupanya bukan sosok sembarangan. Melansir dari berbagai sumber, Kamis (2/3), simak ulasan informasinya berikut ini.

Brigjen Polwan Dipilih Kapolri

Kombes Pol Desy Andriani merupakan satu-satunya Polwan yang dipilih Kapolri naik pangkat dari Kombes menjadi jenderal bintang satu alias Brigjen pada Desember 2022 lalu.

Sosok Brigjen Polwan yang dipilih oleh Kapolri ini bukanlah orang sembarangan. Memiliki cita-cita menjadi seorang polisi wanita sejak lama membuat Desy terus gigih pantang menyerah.

Desy diketahui banyak bertugas di Lembaga Penerjemah Lemdiklat Polri. Bukan hanya itu, Ia juga banyak bertugas di bidang pendidikan Kepolisian.

Bertugas di Kepolisian ASEAN

Desy merupakan lulusan dari IKIP Padang yang kini menjadi UNP. Selepas selesai kuliah, Desy langsung mengikuti tes Sekolah Calon Perwira (Secapa) Polri untuk menguji kemampuannya, sebab ia memang bercita-cita menjadi seorang polisi wanita.

Desy berhasil lulus dan mengikuti pendidikan selama sekitar 1 tahun yakni sejak tahun 1991-1992. Ia kemudian ditempatkan di bidang yang berkaitan dengan pengetahuan Bahasa Asing khususnya Bahasa Inggris.

Ia juga diketahui pernah bertugas sebagai perwakilan Indonesia di ASEANPOL yang bermarkas di Polisi Diraja, Malaysia, pada tahun 2010-2013. Menariknya saat Desy bertugas di Kepolisian ASEAN, Ia pernah dianggap sebagai TKI. Bahkan sempat diinterogasi oleh petugas imigrasi dan bea cukai bandara .

Polwan Perintis Pakai Hijab

Pada tahun 2010, Desy sempat membuat banyak orang terkejut dengan perubahannya. Dikutip dari Padang Info, ia menjadi satu-satunya Polwan yang memutuskan untuk mengenakan hijab saat itu.

Padahal saat itu, aturan untuk polisi wanita berhijab belum ada. Desy pun bisa dikatakan di kalangan Polri menjadi perintis Polwan berhijab.

Menurutnya, hijab adalah pendukung kariernya, bukan justru menjadi penghalang. Ia juga yakin, hijab mampu menjadi pelindung bagi dirinya sendiri. Hingga akhirnya, Polri mengeluarkan aturan mengenai pemakaian hijab bagi Polwan.(*)

Dapatkan berita terbaru di Katasulsel.com