Example 650x100

Jakarta, katasulsel.com – Mesin birokrasi Polri kembali dipanaskan. Sebanyak 1.255 personel dirombak dalam gerbong mutasi besar-besaran. 10 Kapolda diganti, 10 Polwan naik tahta sebagai Kapolres.

Mutasi ini seperti gelombang pasang yang menyapu posisi lama, membawa wajah-wajah baru ke jabatan strategis. Enam surat telegram berisi daftar panjang rotasi diterbitkan pada 12 Maret 2025, menandai babak baru dalam struktur kepemimpinan Korps Bhayangkara.

Kapolda Berganti, Polwan Melesat

Dari ratusan perwira yang dimutasi, 10 Kapolda resmi berganti. Nama-nama besar masuk dalam daftar, seperti Irjen Pol Rusdi Hartono yang kini menakhodai Polda Sulsel dan Irjen Pol Nanang Avianto yang menduduki Kapolda Jatim.

Example 300x500

Tak kalah menarik, 57 Polwan naik pangkat, 10 di antaranya kini memegang komando sebagai Kapolres. Perempuan-perempuan tangguh ini membuktikan bahwa “polisi wanita” bukan sekadar embel-embel.

Nama-nama seperti AKBP Kadek Citra Dewi (Kapolres Jembrana, Bali) dan AKBP Heti Patmawati (Kapolres Lampung Timur, Lampung) kini masuk dalam jajaran pemimpin di garda terdepan keamanan daerah. Lalu, untuk lingkup Polda Sulsel, ada nama AKBP Erwin Syah-Kapolres Bone yang ikut dimutasi.

“Ini bukti bahwa Polwan semakin berperan strategis dalam kepemimpinan di Polri,” kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho, Kamis (13/3/2025).

Strategi atau Penyegaran?

Mutasi di tubuh Polri memang bukan barang baru. Tapi, skala sebesar ini tentu bukan sekadar “penyegaran” biasa. Ada strategi, ada peta kekuatan yang sedang diatur ulang.

Beberapa jabatan kunci di Mabes Polri juga bergeser. Irjen Pol Anwar kini menjabat sebagai Asisten SDM Kapolri, sementara Irjen Pol Suwondo Nainggolan dipercaya mengendalikan logistik.

“Polri harus tetap solid menghadapi tantangan ke depan. Mutasi ini adalah bagian dari strategi memperkuat organisasi agar lebih profesional,” tegas Sandi.

Dinamika Polri, Dinamika Keamanan

Di balik mutasi, ada pesan tersirat: Polri tengah bersiap menghadapi tantangan yang lebih besar. Tahun politik, dinamika keamanan, hingga tuntutan profesionalisme menjadi faktor yang tak bisa diabaikan.

Kini, bola ada di tangan mereka yang baru dilantik. Akankah wajah-wajah baru ini membawa perubahan? Atau hanya sekadar pergantian seragam tanpa gebrakan?

Waktu yang akan menjawab. Yang jelas, mutasi ini menandakan satu hal: Polri terus bergerak, dan mereka yang tak siap berubah akan tertinggal. (*)