Katasulsel.com, Makassar – Rumah sakit tingkat II Pelamonia, Makassar, menggelar webinar bertemakan “Komunikasi Efektif dalam Konsep Keselamatan Pasien di Rumah Sakit”, Sabtu, 10 September 2022.

Webinar menghadirkan 3 narasumber, yakni Muhammad Idris M.I.Kom yang juga Praktisi sekaligus Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Sastra UMI, Hapsah S.Kep.,NS.,M.Kep selaku Komite Keperawatan RS Unhas dan Risnawati, S.Kep.,NS.,M.Kep selaku Penanggungjawab Instalasi KPRS Unhas. Kegiatan dipandu oleh Lettu CKM (K) dr Dessy Ratnasari.

Dalam sambutannya, Kepala RS Pelamonia, Kol. CKP dr Krisna Murti, Sp.BS mengapresiasi panitia pelaksana atas terlaksananya kegiatan ini melihat antusias peserta yang mengikuti webinar baik secara daring maupun offline.

Tema yang dibahas juga sangat menarik bagaimana skill komunikasi menjadi hal penting dimiliki semua jajaran dalam lingkup tenaga kesehatan sebagai garda terdepan pelayanan khususnya di RS Pelamonia.

“Kemampuan komunikasi menjadi hal penting dimiliki bagi semua tenaga kesehatan. Terlebih saat berhubungan dengan pasien,” ujar dr Krisna.

Praktisi komunikasi yang juga Dosen Ilmu Komunikasi UMI, Muhammad Idris, M.I.Kom dalam paparannya menyoroti masih rendahnya skill komunikasi yang dimiliki tenaga kesehatan. Bagi Idris, untuk sukses berkomunikasi harus mampu mengkombinasikan antara komunikasi verbal dan non verbal.

“93 persen sukses ditentukan bagaimana gesture dan bahasa tubuh seperti gerakan tangan, posisi badan, cara duduk, berdiri, kontak mata. Sementara 7 persen ditentukan pilihan kata,” ungkapnya idris.

Sementara Hapsah S.Kep.,NS.,M.Kep menyoroti banyak kejadian di rumah sakit terjadi karena kesalahan identifikasi atau miskomunikasi tenaga kesehatan dengan pasien. Bagi Hapsah, bukan cuma kepuasan pasien yang penting tapi penting juga memikirkan dampak pada keselamatan pasien.

Pembicara lain yakni Risnawati, S.Kep.,NS.,M.Kep menyoal begitu pentingnya penerapan komunikasi efektif dalam pelayanan disetiap rumah sakit. Tujuannya untuk mengurangi kerugian rumah sakit akibat kesalahan identifikasi. Selain itu menghindari kejadian nyaris cedera bagi pasien.

Diakhir acara, setelah sesi tanyajawab panitia pelaksana membagikan doorprize bagi sejumlah peserta. (pou)

Dapatkan berita terbaru di Katasulsel.com