
“Pelayanan buruk, obat langka, dan sampai sekarang belum ada penyelesaian. Kami mendesak direktur rumah sakit segera dicopot!” serunya dalam aksi tersebut.
Dengan ancaman “amputasi manajemen” dari Bupati dan desakan mahasiswa untuk mengganti direktur, nasib manajemen RSUD Latemmamala kini berada di ujung tanduk.
Apakah evaluasi ini akan menghasilkan perubahan nyata atau sekadar wacana? Publik menunggu tindakan tegas, bukan sekadar ancaman di atas kertas. Satu hal yang pasti, drama di RSUD Latemmamala belum selesai. (*)

Halaman
Tinggalkan Balasan