Artikel ini ditulis oleh: Ismail
Mahasiswa Universitas Negeri Makassar

BOLOS pelajaran atau bahkan tidak masuk tanpa keterangan sangat mungkin terjadi. Masalah sosial di lingkungan sekolah ini kemungkinan terjadi karena peserta didik masih kurang memahami pentingnya belajar bagi kehidupannya kelak.

Ia masih belum sadar bahwa mendapatkan materi formal maupun non-formal adalah bekal bagi masa depannya.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, sekolah harus mengambil tindakan berupa teguran, mulai dari paling ringan hingga berat.

Bila teguran tidak membuahkan hasil, maka tindakan berikutnya adalah pemberian sanksi.

Di sisi lain, tindakan pencegahan seperti bimbingan kepada siswa akan dilakukan demi menjaga minatnya terhadap pelajaran di sekolah
Bolos sekolah merupakan satu dari sekian banyak kenakalan siswa.

Bolos sekolah dikatakan bagian dari kenakalan siswa karena bolos sekolah merupakan perilaku yang melanggar aturan.

Sekolah sebagai tempat dimana siswa seharusnya mendapatkan pendidikan atau tempat dimana siswa dapat merubah suatu sikap yang tidak baik ke arah yang lebih baik atau dengan kata lain dengan pendidikan siswa dapat mengarungi hidup yang lebih baik.

Membolos merupakan salah satu bentuk dari kenakalan peserta didik yang melanggar aturan, dan jika tidak segera diselesaikan akan menimbulkan dampak yang lebih parah diantaranya, minat terhadap pelajaran semakin berkurang, nilai hasil proses belajar menurun dan tidak sesuai dengan apa yang diinginkan dan penguasaan terhadap materi pelajaran tertinggal dari teman-teman yang lainnya.Untuk menjamin ketertiban dan pencapaian tujuan dari pendidikan di sebuah lembaga pendidikan, sekolah telah membuat dan menetapkan aturan atau tata tertib sekolah sebagai benteng untuk membatasi perilaku siswa yang menyimpang.

Pada kenyataannya aturan atau tata tertib yang dibuat oleh pihak sekolah tidak dapat membentengi perilaku menyimpang siswa secara maksimal. Hal ini dapat kita lihat dari maraknya siswa yang suka melakukan bolos sekolah.

Bolos sekolah yang paling sering dilakukan oleh siswa adalah meninggalkan jam pelajaran.

Meninggalkan jam pelajaran atau bolos bukanlah hal yang baru bagi siswa. Hal ini bukan hanya dilakukan oleh siswa laki-laki tapi siswa perempuan juga sering melakukan hal ini.

Keinginan bolos sekolah ini bermacam-macam. Ada yang sekadar menghilangkan rasa mengantuk karena pelajaran di sekolah atau memiliki masalah sendiri yang membuat tidak konsen belajar, faktor lainnya adalah pengaruh dari teman atau kurangnya perhatian orang tua.

Perilaku membolos ini sangat serius dan perlu segera mendapat perhatian penuh dari berbagai pihak. Bukan saja hanya perhatian yang berasal dari pihak sekolah, melainkan juga perhatian yang berasal dari orang tua.
Perilaku membolos sangat merugikan dan bahkan bisa saja menjadi sumber masalah baru. Oleh karena itu orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mengatasi anak yang suka membolos.

Alasan

Tidak senang dengan sikap atau perilaku guru, merasa kurang mendapatkan perhatian dari guru, merasa dibeda-bedakan oleh guru, merasa di pojokkan oleh guru.

Solusi

Agar siswa tidak bolos, sebaiknya guru jangan membeda-bedakan siswanya, Harus memperhatikan semua siswanya pada saat pelajaran berlangsung.

Menciptakan suasana komunikasi harmonis dengan siswa, Komunikasi yang harmonis antara guru dan siswa akan membuat siswa merasa betah berada di kelas, dan Kuasai seisi ruangan kelas dengan cermat, Ini mencegah siswa yang meninggalkan kelas diam-diam tanpa sepengetahuan guru.

Misalnya saat guru menulis di papan tulis, Oleh sebab itu posisi berdiri saat menulis di papan tulis tidak membelakang penuh kepada siswa.

Sajikan materi pelajaran secara menarik dan menyenangkan, ini akan mampu mereduksi kebiasaan siswa untuk sering minta izin dengan berbagai alasan.

Guru juga sebaiknya bila menegur murid jagan sampai menyindir/ mengejak karena akan membuat sakit hati sehingga memilih bolos ke sekolah

Dapatkan berita terbaru di Katasulsel.com