Di bawah terik matahari yang menyorot Jl. Sudirman, Pangkajene, tersebar bunga-bunga mekar. Bukan dari taman loh, tapi dari tangan-tangan jaksa yang ganteng dan cantik-cantik
Oleh: Edy Basri
DIPIMPIN langsung oleh Kajari Sidrap, Sutikno, SH, MH, mereka memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2024 dengan cara unik.
Kepada pengendara roda dua, roda empat, hingga pelajar, mereka membagikan bunga yang harum dan stiker bertuliskan pesan tegas: “Stop KKN,” dan “Awas Bahaya Korupsi.”
“Bunga adalah simbol cinta kami kepada masyarakat. Stiker adalah pengingat bahwa korupsi adalah musuh bersama,” ujar Kajari melalui Kasi Intel, Muslimin Lagalung, SH.
Aksi ini lebih dari sekadar simbolik. “Korupsi itu seperti bahaya laten. Merusak tanpa terlihat. Maka, sesuai tema Hakordia 2024, ‘Bersama Melawan Korupsi untuk Indonesia Maju,’ kita harus bergerak bersama,” tegas Muslimin.
Di jalanan Sidrap, cinta para jaksa itu menyentuh hati banyak orang. Seorang warga berkata, “Jarang ada jaksa yang mendekati masyarakat dengan cara seperti ini. Kami merasa dipedulikan.”
Hakordia bukan hanya peringatan. Ini adalah refleksi, seruan untuk memperkuat integritas, melawan korupsi dari diri sendiri, dan mendorong transparansi.
Dengan bunga di tangan dan pesan moral di hati, Kejari Sidrap membuktikan bahwa hukum bukan sekadar alat penghakiman, tapi juga cinta yang melindungi masyarakat.
Hari itu, di perempatan jalan, di tengah riuh kendaraan, bunga menjadi saksi. Cinta Jaksa Sidrap menemukan jalannya, mengingatkan bahwa perang melawan korupsi adalah tugas kita bersama.(*)
Tinggalkan Balasan