
Tanpa perawatan yang tepat, kombinasi kedua infeksi ini bisa menjadi ancaman mematikan. Oleh karena itu, pendekatan kolaboratif diperlukan dengan langkah-langkah strategis seperti:
Menemukan lebih dari 90% kasus baru.
Mengobati pasien TBC untuk menghentikan penularan.
Melakukan investigasi kontak penderita TBC.
Memberikan Terapi Pencegahan TBC (TPT) pada kelompok berisiko tinggi.
Sidrap Jadi Contoh, Apa Bisa?
Dr. Ishak juga memaparkan target ambisius yang harus dicapai Sidrap: 100% penderita TBC mengetahui status HIV mereka dan 95% pasien TB-HIV menerima pengobatan ART. Selain itu, skrining dan pemberian TPT pada ODHIV juga jadi prioritas.


“Ini bukan hanya soal angka, tapi soal nyawa. Kolaborasi ini harus berjalan dengan komitmen penuh,” ungkapnya.
Lantas, apakah Sidrap mampu menjawab tantangan ini? Fakta dan strategi sudah diungkap.

Semua mata kini tertuju pada langkah nyata pemerintah dan masyarakat Sidrap dalam memerangi HIV dan TBC. Jangan sampai terlambat! (*)
Tinggalkan Balasan