
Sementara itu, Indonesia terpuruk dalam kekalahan perdananya di putaran ketiga. Rekor buruk melawan China di tanah mereka pun kian panjang. Negeri Tirai Bambu memang keras.
Tapi ini bukan akhir. Erick Thohir, sang Ketua Umum PSSI, tidak menyerah. Melalui akun Instagramnya, Erick berbicara tegas.
“Kita harus mendukung Timnas, baik menang maupun kalah,” katanya.


Tetapi dia tahu, dukungan tanpa evaluasi adalah sia-sia. Evaluasi besar akan dilakukan setelah Tim Garuda pulang dari China. Tidak ada ruang untuk bersembunyi di balik alasan.
Indonesia masih punya peluang. Masih ada enam pertandingan tersisa.

Enam kali kesempatan untuk membuktikan diri, untuk memperbaiki kesalahan, untuk berjuang demi mimpi Piala Dunia 2026. Jepang dan Arab Saudi sudah menunggu di depan mata—dua laga kandang yang bisa jadi penentu nasib.
Qingdao adalah tamparan. Tapi sepak bola, seperti hidup, adalah soal bangkit. (*)
Tinggalkan Balasan