Example 200x200

Jakarta, katasulsel.com – Istana Negara siang itu terasa berbeda. Ada sejarah yang baru saja terukir.

Untuk pertama kalinya, seorang Bupati dan Wakil Bupati Barru dilantik langsung oleh Presiden.

Ini bukan pelantikan biasa. Ini tanda bahwa Barru mulai diperhitungkan.

banner 500x600 banner 400x500

Sorotan utama tertuju pada Andi Ina Kartika Sari, SH., M.Si., perempuan tangguh yang kini memegang kemudi Barru.

Didampingi oleh Dr. Ir. Abustan A. Bintang, M.Si., ia siap menakhodai Barru menuju masa depan.

banner 400x500

Pelantikan ini terasa semakin spesial. Bukan hanya karena momen bersejarah, tetapi juga karena bertepatan dengan Hari Jadi Kabupaten Barru.

Seolah semesta merestui langkah baru ini.

Nama Andi Ina Kartika Sari bukan nama asing di Sulawesi Selatan.

Perempuan kelahiran 7 Mei 1975 ini sudah kenyang pengalaman di dunia hukum dan politik.

Dari seorang notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), ia melesat ke puncak kekuasaan.

Ketua DPRD Sulsel 2019-2024, posisi yang jarang dipegang perempuan.

Bersama Partai Golkar, ia menancapkan pengaruhnya. Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Sulsel, jabatan yang menegaskan kapasitasnya.

Kini, ia melangkah lebih jauh, menjadi Bupati Barru pertama yang dilantik langsung di Istana Negara.

Andi Ina bukan sekadar pemimpin. Ia adalah gambaran keberanian, strategi, dan kepedulian.

Ia tak ingin Barru sekadar jadi kabupaten biasa. Ia ingin Barru melesat, modern, maju, tapi tetap berakar pada kearifan lokal.

“Saya ingin Barru jadi lebih baik. Lebih maju, lebih sejahtera, dan lebih berdaya,” ucapnya usai pelantikan.

Dibantu oleh Dr. Ir. Abustan A. Bintang, birokrat dengan segudang pengalaman, Andi Ina siap membawa perubahan.

Infrastruktur, pendidikan, hingga pemberdayaan ekonomi akan jadi fokus utama.

Masyarakat Barru menyambut pemimpin baru ini dengan harapan besar. Pelantikan di Hari Jadi Barru seperti isyarat dari sejarah: ini adalah awal baru.

Tak sedikit yang menaruh ekspektasi tinggi. Mereka ingin melihat perubahan nyata, bukan sekadar janji.

“Semoga ini bukan sekadar seremoni. Kami butuh aksi nyata,” kata seorang warga yang menyaksikan pelantikan melalui layar kaca.

Kini, tugas besar menanti Andi Ina. Semua mata tertuju ke Barru. Mampukah ia menjawab ekspektasi? Satu yang pasti, ia tak datang untuk main-main.

Barru sedang menulis babak baru. Dan Andi Ina adalah pena utamanya.(*)