Firmanza, Walikota Palopo, tersenyum bangga. “Kehadiran kantor ini akan membawa dampak besar bagi kota kami. Perputaran ekonomi akan semakin cepat. Masyarakat akan merasakan langsung manfaatnya,” ujarnya dengan penuh semangat.
Palopo memang bukan kota kecil yang diam. Kota ini sedang tumbuh. Berkembang pesat. Dan kantor imigrasi yang representatif adalah salah satu elemen penting untuk mendukung laju pertumbuhan itu.
Gedung yang akan berdiri di atas lahan seluas 5.091 meter persegi ini, tak hanya menghadirkan kemegahan. Dua lantai yang dirancang khusus untuk pelayanan dan perkantoran, lengkap dengan masjid, kantin, dan area parkir luas, akan menjadi pusat layanan yang modern dan efisien.
Yogie Kashogi, Kepala Kanim Palopo, turut berbicara. “Gedung ini dibangun untuk memudahkan masyarakat. Agar pengurusan dokumen imigrasi semakin efisien, transparan, dan ramah,” ucapnya. Sederhana tapi tegas.
Bagi masyarakat Palopo, gedung ini adalah lebih dari sekadar batu dan semen. Ini adalah langkah maju. Bukti bahwa kota ini siap untuk melayani warganya dengan lebih baik. Dan di balik setiap sudutnya, tersimpan harapan—harapan bahwa segala urusan imigrasi akan lebih mudah, lebih cepat, dan lebih nyaman.
Hari itu, batu pertama telah diletakkan. Tapi bukan hanya batu. Sebuah fondasi. Bagi masa depan Palopo. Palopo bergerak. Menuju pelayanan yang lebih baik.(*)
Tinggalkan Balasan