Di sisi lain, sistem pengawasan dari Komdigi dinilai belum cukup responsif untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan ini.
Menurut data yang dirilis oleh Asosiasi Penyedia Layanan Internet Indonesia (APJII), lebih dari 60 persen pengguna internet di Indonesia berusia di bawah 25 tahun.
Angka ini menjadi alarm bagi pihak terkait, mengingat betapa rentannya generasi muda terpapar konten yang tidak sesuai usia mereka.
Kondisi ini memicu kecaman dari berbagai pihak, termasuk dari kalangan orang tua dan tenaga pendidik.
“Bagaimana mungkin pemerintah membiarkan hal seperti ini terjadi? Anak-anak jadi korban tanpa mereka sadar,” ungkap seorang ibu di Makassar yang resah karena anaknya mengakses situs dewasa tanpa sengaja.
Sebagai solusi, para ahli menyarankan langkah yang lebih proaktif, seperti memperkuat sistem firewall, bekerja sama dengan penyedia layanan internet (ISP), serta mengedukasi masyarakat tentang keamanan digital.
Lebih penting lagi, kontrol orang tua harus ditingkatkan dengan menginstal aplikasi pemantauan aktivitas internet anak.
Bersambung…
- Akses Bebas
- Akses Situs Dewasa
- Aksi Nyata
- APJII
- Blokir Situs Bokep
- Dampak Negatif
- Edukasi Masyarakat
- Filter Pemerintah
- Firewall Internet
- Generasi Muda
- Internet Tanpa Batas
- Isu Sosial
- Keamanan Digital
- Kecaman Publik
- Kementerian Komunikasi
- Komdigi
- Konten Tidak Sesuai Usia
- Konten Vulgar
- Kontrol Orang Tua
- Krisis Digital
- Moralitas Generasi Muda
- Pelajar Indonesia
- Pendidikan Digital
- Pengawasan Konten Negatif
- Penyedia Layanan Internet
- Perlindungan Anak
- Situs Bokep
- Tanggung Jawab Sosial
- Teknologi Canggih
- xn......com
Tinggalkan Balasan