Pada tahap jangka pendek (1-2 tahun), Polri fokus pada penjagaan perbatasan, transformasi digital, dan peningkatan kualitas penyidik.
Sementara dalam jangka menengah (3-5 tahun), rencana ambisius berupa pengembangan Satgassus narkoba di seluruh Polda dan 75% Polres akan dilaksanakan, disertai pengawasan terhadap peredaran narkoba di dark web dan peningkatan lab forensik.
Dalam jangka panjang (6-10 tahun), Kapolri mengungkapkan Polri akan lebih intensif dalam pemanfaatan teknologi, termasuk dalam analisis digital forensik untuk memetakan jaringan narkoba dan memperkuat Satgassus di seluruh Polres. Ini juga mencakup pembangunan pusat riset khusus untuk strategi pemberantasan narkoba.
Terakhir, Kapolri menggarisbawahi pentingnya kerja sama internasional dalam mencegah masuknya narkoba dari luar negeri.
Perang terhadap narkoba ini menunjukkan Polri bergerak maju dengan rencana besar untuk memberantas narkoba secara menyeluruh, memberikan harapan bagi Indonesia yang lebih aman dan bersih dari bahaya narkoba. (*)
Tinggalkan Balasan