
Konawe, katasulsel.com — Konawe kembali menjadi sorotan, kali ini bukan karena pembangunan, melainkan karena babak akhir dari drama korupsi penyalahgunaan anggaran belanja tagihan listrik untuk pembelian token listrik Penerangan Jalan Umum (PJU).
Rabu, 19 Februari 2025, aula Kejaksaan Negeri (Kejari) Konawe menjadi saksi bagaimana lembaran rupiah hasil korupsi akhirnya kembali ke kas negara.
Tak ada kemeriahan, hanya seremonial penerimaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dipimpin oleh Kasi Pidsus Konawe, Arie Sabri Salahuddin, SH., MH., bersama Kasubsi Intelijen Andi Amin, SH., dan jajaran Kejari Konawe lainnya.


Terpidana berinisial T, yang telah melalui proses hukum panjang, akhirnya menyetor uang pengganti sebesar Rp393.600.000,-.
Jumlah ini bukan sekadar angka, melainkan simbol dari skandal yang menjerat anggaran listrik PJU Konawe periode 2019-2021. Uang ini sebelumnya melekat di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Konawe, namun kini harus rela kembali ke tempat yang seharusnya—Kas Negara.

Putusan hukum telah bulat. Mahkamah Agung RI, melalui Putusan Kasasi Nomor 6201 K/Pid.Sus/2024 tanggal 26 September 2024, menegaskan vonis terhadap T. Ini memperkuat keputusan sebelumnya dari Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Tinggi Sulawesi Tenggara dan Pengadilan Negeri Kendari. Tak ada lagi celah bagi sang terpidana untuk menghindar.
Setelah resmi diterima oleh jaksa eksekutor, uang tersebut langsung disetorkan ke Kas Negara melalui Bank BRI Cabang Unaaha. Dengan demikian, meski korupsi telah terjadi, setidaknya sebagian dana yang sempat ‘terperosok’ di tangan yang salah kini kembali ke jalur yang benar.
Namun, pertanyaannya: apakah pengembalian uang ini cukup? Ataukah ini hanya sebagian kecil dari ‘puncak gunung es’ kasus serupa yang belum terungkap?
Konawe, dengan segala dinamikanya, seakan tak pernah kehilangan cerita soal penyalahgunaan anggaran. Kita hanya bisa berharap, uang negara tak lagi tersesat di tangan-tangan yang tak bertanggung jawab. (*)
Laporan: Queto Agtha
Tinggalkan Balasan