
Sidrap, Katasulsel.com – Kampus bukan sekadar tempat belajar, tapi juga arena perjuangan.
Itulah semangat yang coba ditanamkan oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UMS Rappang, Dr. Herman D., S.Pd., S.I.P., M.Si, bersama Dekan FISIP UMS Rappang, Dr. Erfina S.sos., M.Si., saat menggelar pertemuan spesial dengan mahasiswa penerima beasiswa KIP Kuliah dari Prodi Administrasi Publik dan Ilmu Pemerintahan.
Dalam forum yang lebih terasa seperti diskusi strategis dibanding sekadar seremoni formal, Dr. Herman D. menegaskan bahwa beasiswa KIP bukan hanya soal keringanan biaya kuliah, tetapi juga tentang komitmen akademik.


“Beasiswa ini bukan cuma tentang ‘gratisan’, tapi bagaimana kalian memanfaatkannya untuk mendorong indeks prestasi (IP) ke level yang lebih tinggi,” ujarnya.
Dr. Erfina pun ikut menambahkan, bahwa dana beasiswa ini harus benar-benar digunakan untuk menunjang perjalanan akademik mahasiswa, bukan untuk sekadar ‘healing’ tanpa arah.

“Mahasiswa harus paham, beasiswa ini bukan cuma duit masuk rekening, tapi amanah untuk belajar dengan serius. Kalau IP jeblok, sayang banget,” ucapnya dengan nada santai tapi penuh makna.
Pertemuan ini juga menjadi ajang untuk menggali aspirasi mahasiswa terkait pemanfaatan dana beasiswa, serta mendiskusikan strategi agar prestasi akademik mereka tetap stabil atau bahkan meningkat.
Beberapa mahasiswa menyampaikan harapan agar ada program pendampingan akademik seperti mentoring dari senior atau dosen pembimbing.
Dari sudut pandang akademisi, keberadaan mahasiswa penerima KIP diharapkan bisa menjadi role model bagi teman-temannya.
“Kita ingin mahasiswa penerima KIP ini bukan cuma bertahan di kampus, tapi juga berkembang dan memberi dampak,” kata Dr. Herman dengan optimis.
Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan mahasiswa penerima KIP semakin sadar bahwa beasiswa bukan sekadar ‘hadiah’, tapi sebuah investasi bagi masa depan mereka di dunia akademik dan profesional. Jadi, siap dong gaspol IPK? (*)
Tinggalkan Balasan