Example 200x200

Konawe Utara, Katasulsel.com — Sulit dipercaya, tapi nyata. Sekelompok anak SD di Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, kedapatan asyik nonton film dewasa di halaman masjid usai salat Maghrib.

Masjid yang seharusnya jadi tempat ibadah dan belajar agama, malah berubah jadi bioskop dadakan.

Bukan sulap, bukan sihir. Dengan ponsel di tangan, bocah-bocah ini punya akses tak terbatas ke dunia maya, termasuk ke lembah hitam situs pornografi.
Bagaimana tidak? Dari 30 juta lebih situs dewasa yang berseliweran di internet, pemerintah baru berhasil memblokir sekitar 2 persen saja.

banner 500x600 banner 400x500

“Kondisi ini sangat memilukan. Siswa kelas 5 SD sudah punya ratusan situs porno di HP mereka. Mereka nonton bareng di halaman masjid setelah salat. Ini alarm bahaya bagi orang tua dan pemerintah,” ungkap AIPDA Rusman, Bhabinkamtibmas Polsek Lasolo.

Fenomena ini bukan sekadar iseng atau coba-coba. AIPDA Rusman mengungkap fakta mencengangkan: bocah SD ini mendapatkan akses ke situs-situs tersebut dari kakak kelasnya yang masih SMP.

banner 400x500

Artinya, ada rantai distribusi yang terus berputar di kalangan anak-anak.

“Anak ini mengaku menerima situs porno dari kakak kelasnya yang masih kelas 1 SMP. Ini bukti bahwa peredaran situs dewasa sudah meresap di kalangan pelajar, khususnya di Konawe Utara,” tegasnya.

Tapi. Jangan buru-buru menyalahkan Komdigi RI yang dianggap kurang serius menutup akses ke situs-situs dewasa.

Bersambung…