Katasulsel.com, Sidrap – Masyarakat, utamanya generasi muda, diminta untuk selalu waspda.

Saat ini, tingkat penularan Human Immunodeficiency Virus (HIV) di daerah berjuluk Bumi Nene Mallomo itu, meningkat signifikan.

Data dari Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB Sidrap menyebutkan, sudah ada 20 kasus HIV sejak Januari-Juli 2022.

Tentu saja, angka itu tergolong tinggi apabila disandingkan dengan kejadian 2021, di Januari-Desember 2021 tercatat 31 kasus.

Artinya apa? kalau sekarang ini (Januari-Juli) sudah ada 20 kasus, maka itu masih ada potensi meningkat Juli-Desember 2022.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB Sidrap, Dr. Ishak Kenre., SKM., M.Kes., tak menafikan potensi itu.

“Bisa saja jumlahnya terus meningkat. Ingat, yang 20 kasus itu dicatat dari Junuari hingga Juli 2022, artinya belum sampai Desember, tapi semoga bisa ditekan,” kata Dr Ishak di kantornya, Selasa, 30 Agustus 2022.

Disampaikan Dr Ishak, faktor risiko terbanyak yang memicu tingginya kasus HIV di Sidrap saat ini adalah kelompok populasi kunci LSL

Adapun LSL yang dimaksudkan Dr Ishak tersebut yakni meningkatnya perilaku Lelaki Seks Lelaki atau LSL. Di samping itu, kata dia, ada banyak faktor lain.

Menurutnya, cara terhindar dari penularan HIV, yakni menghindari melakukan LSL.

Disamping itu, sebutnya, HIV juga bisa dihindari dengan cara setia pada pasangan masing-masing

Cara lain, tidak melakukan seks bebas, dan menghindari narkoba, terutama penggunaan jarum suntik bergantian

“Kenapa harus menjauhi penggunaan jarum suntik narkoba secara bergantian, karena itu merupakan kelompok risiko potensial yang dapat kasus HIV,” kata Dr Ishak

Menurutnya, pendidikan di rumh tangga dan pendidikan agama juga tak kalah pentingnya untuk bisa terhindar dari virus mematikan itu

“Saya kira ini kesadaran masing-masing dan menjadi tugas bersama untuk bisa mencegah dan mengendalikan kasus HIV/AIDS

di daerah kita ini,” terangnnya (*)

Dapatkan berita terbaru di Katasulsel.com