banner 650x65

ENREKANG — Panorama Desa Kadinge (Baraka) berhawa sejuk dan hembusan udara dingin, bagian kisah indah akan dinikmati pelancong baik dalam misi jurnalis atau para peminat petualangan alam (adventure).

Ketika Desa Kadingeh yang agak mirip sebutan nama desa dari pulau Bali (desa Sangeh), semakin siap menuju destinasi wisata punya daya tarik alam dan budaya serta tracking taksi (roda dua) ke lokasi wisata dengan para Joki pengendara handal warga lokal menjadi sensasi adrenalin dan daya tarik bikin penasaran.

banner 400x600

“Destinasinya bahkan tak berbeda jauh dengan desa wisata pulau Dewata yang sudah lama digarap mapan, jadi ke depan berkat dukungan segenap pihak dan investor maka desa Kadinge kedepan bisa menjadi pilihan destinasi Nasional yang handal,”yakin Bupati Enrekang Muslimin Bando (31/10).

Bupati MB pun tetap memberi semangat pada 129 desa yang lain dan kelurahan SE Enrekang untuk terus berinovasi dalam membangun potensi wisata desa.” tentunya dimasa datang desa dan kelurahan akan lebih hidup dan ramai dari pelancong ada tranformasi kemajuan didalamnya,” terangnya.

Melancong di desa Kadingeh sudah berakses jalan beton hingga seluruh dusun, menawarkan bagian petualangan yang menguji adrenalin pun menanti. Tapi jangan heran, Bupati Enrekang Muslimin Bando (MB) beserta sejumlah pimpinan OPD, dan para jurnalis visioner telah melalui sensasi tersebut dengan aman dan lancar.

“Dari keindahan alamnya yang elok seperti air terjun, Goa Wai Lambun dan jejak purba kuburan batu Patinna di Desa Kadingeh bisa membuat penasaran pelancong,”ujar jurnalis media cetak Radar Makassar mas holiq.

Menuju desa Kadingeh yang rapi dan bersih berjarak dari kota kecamatan Baraka sekitar 30 menit roda empat lebih cepat lagi jika roda dua. Dari pintu gerbang desa terinformasi “Anda Memasuki Desa Wisata Kadingeh”
masuk wilayah dusun Asaan.

“keramahan warga desa Kadingeh yang ulet, penghasil merica juga sebagian bawang merah dan tanaman padi dari mata air yang melimpah, bahkan jaringan WiFi internet sudah sampai di dusun dusun,”ujar kadus Asaan Ismail penuh sopan.

Kata Ismail masuk desa wisata Kadingeh telah berlaku Perdes untuk retribusi masuk per orang Rp.10.000, bermalam di rumah warga plus konsumsi dari kedatangan dan sarapan pagi Rp.50.000 per orang/hari serta ada pemandu lapangan Rp.100.000.

“Penginapan dan konsumsi disiapkan dengan menu lokal ikan air tawar dengan masakan khas daun “ishun” pelunak daging,”ucap Ismail.

Dari perjalanan jurnalis Familiar Trip 2021 warga juga bersedia memberi layanan tracking naik taksi roda dua yang menguji adrenalin menuruni liku bukit terjal hanya dengan jalan beton selebar 40 Cm dengan tetap aman.

Jasa atas keahlian warga lokal desa wisata Kadingeh menjadi pemasukan tersendiri warga desa yang rata rata petani diungkap kadis Kominfo-Statistik Hasbar,Msi.

“Wah tadi itu tracking penurunan dan mendaki bukit dibonceng bersepeda motor (taksi) betul menguji adrenalin tapi asyik karena pengemudinya handal dan aman dilalui tidak dipatok berapa, serelanya tapi saya kasik saja Rp.100.000.sebab keterampilan itu luar biasa sekali,” aku panglima Marumangan ini. (Ombass)