Oleh : Dr. dr. Syamsa Latief, M.Kes., Sp.KKLP (Alumnus HMI Cabang Makassar/1979)

TENTANG judul tulisan. Judul (Inggris) ini dipilih karena mencakup pengertian yang luas dan makna yang dalam.

Boleh jadi bisa sepadan dengan ulil albab (Arab). Penulis sungguh obsesif dengan ideologi HMI (iman, ilmu, amal).

Ideologi (alam idealitas) adalah tugas suci (mission sacre), perwujudannya di setiap ruang dan waktu tak selalu selaras alam realitas. Realitas sebagai hasil interaksi faktor internal diri pribadi dengan berbagai faktor eksternal.

Peningkatan peran bantu HMI-KAHMI

Telah dipahami bahwa tak ada hubungan organisatoris antara HMI dengan KAHMI. Namun, hubungannya dibentuk oleh kesamaan latar belakang ideologis dan historis.

Penulis menyandingkannya (HMI-KAHMI) semata-mata hanya untuk simbolisasi hubungan itu. Karena itu meski pun masing-masing berkiprah secara organisatoris, namun hijau hitam selalu mewarnai kiprah itu. Tidak pernah dan tak akan pernah mengabaikan kepentingan negara (termasuk Daerah) dan kepentingan umat.

Wujud nyata dari pemikiran keindonesiaan (kebangsaan) dan keislaman HMI. HMI memelihara dan mengembangkan dalam pemikiran idealitas sedangkan anggota KAHMI melanjutkannya dalam wujud pengamalan. Pengamalan profesional di bidang pengabdiannya masing-masing.

HMI Cabang Sidrap telah aktif sejak tahun 2005. Pengurus periode pertama telah tiga kali melaksanakan BasicTraining dan berhasil merekrut anggota baru 100 orang.

Berapa anggota baru HMI dalam kurun waktu lima tahun (2005-2010)? Berapa anggota yang sudah menyelesaikan pendidikannya dan meraih gelar sarjana? Sarjana atau tidak, sekarang (2022) sudah menjadi alumni (baru) asli kelahiran Sidrap.

Selain itu sejumlah alumni HMI – alumni lama – dari berbagai disiplin ilmu terlebih dahulu telah tersebar di Sidrap.

Mereka telah memilih bidang pengabdiannya masing-masing. Penulis belum bisa menyajikan data kuantitatifnya.

Di bidang pemerintahan sejumlah alumni diberikan kepercayaan oleh pemerintah memangku jabatan (struktural, fungsional). Mereka semuanya tergolong pemikirpelaksana yang membantu penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

Dengan adanya kepercayaan Pemerintah Daerah, maka alumni HMI telah memperoleh kesempatan untuk membina kehidupan keluarganya, kehidupan sosial kemasyarakatannya, membantu adikadik dan alumni yang memerlukan bantuan.

Tentu saja, mereka melaksanakan tugas pengabdiannya masing-masing secara optimal (kinerja) yang berarti membantu Pemerintah Daerah.

Akumulasi kinerja alumni HMI di Daerah pastilah memberikan kontribusi bagi Daerah. Suatu keharusan sejarah Daerah dan sejarah HMI-KAHMI di Daerah ini. Peran bantu HMI-KAHMI memang meningkat…(bersambung)

Wabillahit taufiq walhidayah.

Dapatkan berita terbaru di Katasulsel.com