banner 600x50

JAKARTA — Universitas Azzahra Jakarta melaksanakan acara Wisuda XVI Program Pascasarjana, Sarjana dan Diploma Tiga Tahun Akademik 2021/2022 pada Kamis (31/3) di Gedung Puri Ardhya Garini, Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Kamis (30/3).

Informasi dari Ketua Panitia Wisuda, Dr. Andi Pallawagau., SE., M.Si menyebutkan bahwa sebanyak 189 wisudawan akan mengikuti Sidang Terbuka Senat tersebut. Selain wisudawan, sejumlah Guru Besar Universitas Azzahra akam hadir dalam prosesi Wisuda.

Menurut dosen asal Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel) itu, para wisudawan tersebut berasal dari enam Fakultas, antara lain dari Fakultas Agama Islam, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Teknik, Fakultas Psikologi.

Sedangkan yang akan hadir secara daring dalam cara wisuda itu yakni Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI – Ir. H. AA. La Nyalla Mahmud Mattalitti yang juga memberikan orasi ilmiah kepada segenap civitas academkca Universitas Azzahra. Kemudian Kepala LL-DIKTI Wilayah III Jakarta – Doktor Paristiyanti Nurwardani yang tampil di mimbar memberikan sambutan.

Rektor Universitas Azzahra, Drs Syamsu A Makka MSi dalam kesempatan ini mengungkapkan, bahwa Wisuda Universitas Azzahra kali ini mengusung tema “Bangkit Bersinar, Berkualitas dan Berdaya Saing Tinggi.”

“Kami mengusung tema bangkit, karena masalah legalitas sudah oke, sistem informasi kita juga sudah oke (sudah e-Campus), pelaporan sudah beres, program studi kita sudah terakreditasi semua, termasuk institusi kita terakreditasi. Artinya, secara legal kita sama, bahkan bisa lebih unggul dari Perguruan Tinggi lain. Insya Allah, Universitas Azzahra akan bangkit dan besar,” papar Syamsu.

banner 250x250

Menurut Syamsu , Universitas Azzahra akan menjadi besar dengan mengikuti aturan dan ketentuan yang ada. “Sehingga dalam momen wisuda saat ini, kita canangkan untuk kebangkitan, kemudian kita melaksanakan pendidikan di kampus ini dengan bersih dan benar (bersinar), sehingga kita juga akan memiliki daya saing yang tinggi,” lanjut Syamsu A Makka.
Dijelaskan Syamsu, melalui manajemen yang baru, Universitas Azzahra terus melakukan pemantapan Tata Kelola Universitas, antara lain dengan meningkatkan sistem administrasi yang tertib, dalam rangka pengembangan atmosfir akademik yang kondusif. Kemudian Azzahra juga didukung oleh Sistem Informasi yang memadai dan up date perkembangan terkini.
Syamsu lalu menjelaskan, salah satu keunggulan dari Universitas Azzahra adalah di bidang Pendidikan Ekonomi Syariah. Kampus Universitas Azzahra memiliki Program Studi mulai dari Diploma Tiga Keuangan dan Perbankan Syariah, Strata Satu Ekonomi Syariah, dan Program Strata Dua Magister Ekonomi Syariah.

“Universitas Azzahra banyak bekerja sama dengan industri perbankan syariah, asosiasi perbankan syariah, lembaga sertifikasi profesi bank syariah, lembaga manajemen resiko, yang kesemua itu untuk turut mendukung perkembangan ekonomi syariah di Indonesia,” jelas Syamsu.

Universitas Azzahra sendiri, lanjut Syamsu, memiliki Program Magister khusus Ekonomi Syariah, yaitu Program Pascasarjana S2 Magister Ekonomi Syariah dengan gelar M.E.Sy. “Di tempat lain, biasanya masih Magister Manajemen dengan Konsentrasi Ekonomi Syariah. Kalau di kita sudah langsung Magister Ekonomi Syariah dengan gelar M.E.Sy.,” jelas Syamsu.

Sementara itu dalam Orasi Ilmiahnya, Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI, Ir. H. AA. La Nyalla Mahmud Mattalitti menyampaikan, bahwa Lembaga Pendidikan merupakan garda depan untuk menciptakan insan yang unggul dan berkarakter.

“Oleh karena itu, membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkarakter harus menempatkan pendidikan pada porsi terbesar, sekaligus menyiapkan metoda dan sistem pendidikan yang mampu menjawab tantangan dan kebutuhan jaman,” papar La Nyalla.

Lebih lanjut disampaikan La Nyalla, bahwa sumber kemakmuran di masa depan tidak lagi terdapat pada seberapa besar sumber daya alam yang tersedia, karena nanti pada akhirnya sumber daya alam akan habis. Namun kita lebih membutuhkan keunggulan kompetitif dari masing-masing sumber daya manusia tersebut.

“Karena itu Indonesia harus mampu dan siap menyongsong perubahan global, dimana keunggulan sumber daya alam digantikan dengan keunggulan sumber daya manusia,” demikian ungkap La Nyalla Mahmud Mattalitti. (*)