Penulis : Fitri Nur Aulia Sridarma Pertiwi
Mahasiswi Universitas Negeri Makassar

Di Indonesia, motivasi dan perhatian seorang guru terkadang menjadi suatu hal yang menjadi permasalahan dalam dunia pendidikan. Dalam proses belajar mengajar di kelas, seorang guru masih sangat kurang dalam memberikan motivasi dan perhatian kepada perserta didik dengan apa yang mereka hadapi.

Pasalnya, sistem pendidikan di Indonesia saat ini cenderung masih menekankan anak pada kecerdasan akademik, yang di mana hanya mencakup dua atau tiga aspek kecerdasan saja.

Nah, akibatnya anak yang memiliki kecerdasan di bidang lainnya, tidak dapat berkembang secara optimal karena cenderung tidak dihargai atau sudah terlanjur dicap “bodoh” oleh sistem yang ada saat ini. Contohnya seperti, seorang anak yang pintar Matematika, anak yang selalu menempati rangking satu di kelasnya, anak ini biasanya dikatakan sebagai anak yang cerdas.

Bahkan, mereka selalu ditunjuk untuk mengikuti kegiatan atau perlombaan, seperti cerdas cermat atau olimpiade tingkat nasional hingga internasional.
Berbeda dengan anak yang tidak memiliki kecerdasan akademik tersebut, ia
akan selalu diasingkan oleh guru dan sekitarnya. Padahal, di sini sang anak yang tidak memiliki kecerdasan tersebut, sangat membutuhkan motivasi atau dorongan dari sang guru dan sekitarnya, untuk berkembang lebih baik lagi.

Sangatlah penting bagi tenaga pendidik atau guru, untuk memberikan motivasi atau perhatian kepada peserta didik, mengingat salah satu aspek dalam mengajar yaitu memberikan motivasi dan perhatian.

Akan tetapi, hal yang terjadi saat ini dalam dunia pendidikan adalah guru
hanya fokus dalam mengajar siswanya tanpa memberikan motivasi atau perhatian untuk kelanjutan perkembangan pendidikan siswa yang mereka didik. Karena kurangnya motivasi dan perhatian dari guru, maka hal ini yang membuat peserta didik semakin tertutup dan mengasingkan diri dari lingkungan belajarnya, dan dicap “bodoh” oleh sekitarnya.

Di dalam dunia pendidikan, terkadang ada beberapa siswa mengalami suatu hal yang menyebabkan kurangnya atau tidak adanya motivasi untuk belajar, seperti halnya siswa mengalami masalah dalam keluarganya sehingga motivasi belajar di sekolah terganggu atau tidak efektif.

Dalam hal ini, seharusnya guru di sekolah berperan sangat penting untuk
mendorong siswa tersebut agar giat belajar, memberikan motivasi atau semangat dalam belajar.

Tetapi sebaliknya, mayoritas guru di sekolah-sekolah saat ini tidak memperdulikan betapa pentingnya memberikan motivasi atau perhatian kepada siswa yang kurang dalam hal akademik.

Bahkan, ketika sang guru menghadapi siswa tersebut, mereka cuek dan emosi, karena siswanya itu tidak dapat berkonsentrasi dalam belajar, terlebih tidak memerhatikan penjelasan yang dijelaskan oleh guru.

Kasus seperti inilah yang membuat dunia pendidikan saat ini tidak efektif, dan ini semua berawal dari sikap seorang guru, yang salah dalam bersikap menghadapi peserta didiknya.

Banyak kasus yang terjadi di sekolah, yang membutuhkan guru sebagai motivator untuk siswanya. Dalam hal belajar di dalam kelas, tidak semua siswa memiliki daya pikir yang sama, tidak semua siswa memiliki kompetensi yang sama, tidak semua siswa memiliki kecerdasan yang sama.

Semua hal dalam diri setiap siswa berbeda-beda. Nah, di sini guru
berperan sebagai motivator untuk siswa yang memiliki keterbatasan dalam akademik.

Dalam kasus seperti ini, guru memberikan motivasi atau perhatian yang lebih kepada siswa yang kurang memahami materi, guru juga dapat melakukan pendekatan kepada siswa secara perlahan, lalu menanyakan kendala apa yang mereka alami dalam proses belajar sehingga ia kurang memahami materi yang telah dijelaskan.

Peran guru di sini sebagai motivator dan memberikan perhatian kepada siswa yang kurang dalam hal akademik sangatlah penting. Motivasi yang telah diberikan dan pendekatan yang telah dilakukan seorang guru ini tidaklah sia-sia, karena banyak atau sedikit motivasi yang guru berikan kepada siswanya, itu sangatlah berpengaruh kepada siswa tersebut, dan memberikan kesan positif bagi perkembangan peserta didik tersebut.

Nah, dari usaha yang guru lakukan ini, timbullah sedikit demi sedikit rasa percaya diri dari siswa tersebut.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pemberian motivasi dan perhatian dari guru kepada peserta didik itu sangatlah penting, janganlah sekali-kali guru mebanding-bandingkan siswa yang pintar dengan siswa yang yang kurang pintar, karena setiap individu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.***

Dapatkan berita terbaru di Katasulsel.com